kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

SMF rilis obligasi lagi awal tahun depan


Senin, 16 Oktober 2017 / 15:10 WIB
SMF rilis obligasi lagi awal tahun depan


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang menjadi salah satu sumber pendanaan yang diandalkan oleh PT Sarana Multigriya Financial alias SMF. Meski begitu, di sisa tahun ini perusahaan plat merah itu berencana tak bakal merilis obligasi lagi.

Menurut Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, penerbitan surat utang berikutnya rencananya bakal dilakukan dilakukan pada kuartal pertama 2018. "Untuk nilainya masih kita lihat berapa kebutuhan likuiditas kami," kata dia, Senin (16/10).

Yang pasti, dia bilang perusahaannya masih punya ruang yang luas untuk penerbitan surat utang baru. Dari plafon Penawaran Umum Berkelanjutan IV sebesar Rp 12 triliun, SMF baru menerbitkan dua triliun diantaranya.

Secara total, SMF sudah 29 kali menerbitkan surat utang dengan nilai total emisi sebesar Rp 19,2 triliun. Sedangkan sampai saat ini, nilai outstanding obligasi yang dimiliki perusahaan pembiayaan sekunder perumahan tersebut mencapai Rp 8,2 triliun.

Penerbitan surat utang terbaru yang dilakukan perusahaan adalah sebesar Rp 1 triliun. Di penerbitan ini, Ananta menyebut terjadi kelebihan permintaan sampai Rp 3,88 triliun alias nyaris empat kali.

Besarnya permintaan ini, menurut dia didorong oleh sejumlah hal. Diantatranya adalah profil SMF yang merupakan perusahaan milik pemerintah dengan rating AAA. "Bisnisnya juga solid dengan risiko yang kecil dan kupon obligasinya juga menarik," ungkapnya.

Meski mengalami oversubscirbe, namun SMF tetap mempertahankan nilai emisi sebesar Rp 1 triliun. Ia beralasan, jumlah sebesar itu sudah disesuaikan dengan kebutuhan likuiditas dan proyeksi mitra perbankan dalam menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) sampai akhir tahun nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×