Reporter: Andri Indradie | Editor: Johana K.
JAKARTA. Akhir 2009, kinerja bank-bank asing tak begitu kinclong. Hal ini bisa dibaca dari data Bank Indonesia (BI) berdasarkan laporan keuangan bank (unaudited) per akhir 2009.
Dari empat laporan keuangan bank asing, yaitu Bank Standard Chartered (Stanchart) Indonesia, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Deutsche Bank A.G., dan Citibank N.A., hanya dua bank yang mengalami peningkatan laba. Keuntungan Stanchart tumbuh 9,79%, sedangkan Citibank membukukan kenaikan profit sebesar 10,28%.
Sementara laba dua bank lainnya, HSBC dan Deutsche Bank justru anjlok, masing-masing, 20,22% untuk HSBC dan 24,60% untuk Deutsche Bank.
Uniknya, penyaluran kredit dan dana pihak ketiga (DPK) keempat bank tersebut, semuanya menurun. Kredit Stanchart melorot 1,82% dari Rp 20,04 triliun pada akhir 2008 menjadi Rp 19,68 triliun akhir tahun lalu.
Kredit Citibank turun 9,94% menjadi Rp 24,54 triliun per akhir 2009 dari Rp 27,25 triliun pada tahun sebelumnya. Demikian juga dengan kredit HSBC yang merosot 6,02% dari Rp 22,57 triliun menjadi Rp 21,21 triliun. Sementara kredit Deutsche Bank menyusut 28,35% dari Rp 7,16 triliun per akhir 2008 menjadi Rp 5,13 triliun.
DPK Stanchart dan Citibank masing-masing anjlok 6,8% dan 5,08%. Perinciannya, DPK Stanchart turun dari Rp 20,52 triliun per akhir 2008 menjadi Rp 19,12 pada akhir 2009. DPK Citibank terjun dari Rp 32,54 triliun jadi Rp 34,289 triliun.
HSBC dan Deutsche Bank pun juga mengalami penurunan DPK. Masing-masing turun 15,15% dan 19,88%. DPK HSBC tergerus dari Rp 32,46 triliun menjadi tinggal Rp 27,54 trilin. Pun DPK Deutsche Bank mengerdil menjadi Rp 8,45 triliun per akhir 2009 dari Rp 10,55 triliun pada akhir 2008.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News