kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Standard Chartered Tetap Melihat Peluang Bisnis Perbankan Ritel di Indonesia


Jumat, 19 Januari 2024 / 00:22 WIB
Standard Chartered Tetap Melihat Peluang Bisnis Perbankan Ritel di Indonesia
ILUSTRASI. Standard Chartered Indonesia gelar diskusi panel?bertajuk Overview of opportunities, challenges and progress in accelerating ASEAN?s Just Transition, Rabu (6/9).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Standard Chartered masih tetap melihat ada peluang segmen perbankan ritel di Indonesia. Namun, bank ini telah mengubah strategi untuk menjajal peluang bisnis tersebut.

Standard Chartered telah memutuskan mengalihkan fokus bisnis segmen ritel konvensionalnya ke aspek digital partnership melalui pinjaman ritel digital dan model bisnis Banking-as-a-Service. Bank ini telah mengalihkan sejumlah portfolio kredit ritel konvensional nya ke Bank Danamon di akhir tahun lalu. 

"Melalui strategi ini, kami bertujuan untuk lebih meningkatkan penetrasi di pasar mass market melalui investasi yang lebih tinggi di segmen digital," kata Rino Donosepoetro, Vice Chairman ASEAN & President Commissioner Indonesia Standard Chartered dalam keterangan resminya, Kamis (18/1).

Ia menambahkan, pihaknya sudah melihat hasil menjanjikan dari perubahan strategi tersebut. Portofolio kredit digital Standard Chartered meningkat empat kali lipat di tahun 2023. Angka tersebut diproyeksikan akan tumbuh lebih lanjut sebesar empat kali lipat lagi pada tahun ini. 

Baca Juga: Bisa Tekan Inflasi, Perbankan Pasang Target Pertumbuhan Transaksi QRIS Tahun 2024

Basis klien ritel Standard Chartered Indonesia juga telah meningkat tiga kali lipat selama 12 bulan terakhir menjadi lebih dari 1 juta klien dan diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun ini.

Sementara di segmen affluent, bank ini akan terus mengembangkan bisnis Priority Banking dan Wealth Management melalui inovasi produk dan peningkatan layanan yang berfokus pada klien. 

"Didukung dengan bisnis Corporate, Commercial and Institutional Banking kami yang selama ini yang berkinerja dengan baik, kami berharap bisa terus mendukung pertumbuhan kekayaan, investasi dan ekonomi di Indonesia," lanjut Rino.

Gelar World of Wealth (WOW)

Untuk memberikan memberikan wawasan bagi nasabah dalam perjalanan investasi dan pengelolaan kekayaan mereka, Standard Chartered menggelar World of Wealth (WOW) yang ke-20.

"Acara ini menunjukkan keahlian dan kemampuan kami dalam mendukung nasabah Priority dan Priority Private dalam upaya pengelolaan kekayaan. Kami berharap klien kami akan mendapatkan banyak manfaat saat dalam upaya mereka untuk mengelola kekayaan mereka selama tahun pemilu 2024.” kata Rino.

Amerika Serikat dan negara-negara besar lainnya kemungkinan akan mengalami perlambatan pertumbuhan yang tajam dan penurunan inflasi pada tahun 2024. Khusus di Indonesia, penyelenggaraan pemilu tahun 2024 juga diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap dinamika perekonomian nasional. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah terus memitigasi berbagai tantangan global dengan menjaga daya beli, peningkatan investasi dan menjaga stabilitas makro ekonomi. Ekonomi Indonesia masih mampu untuk mencapai 5% di tahun 2023 dan ditargetkan 5,2% pada tahun 2024 sekitar 5,2%. 

Baca Juga: Suku Bunga BI Bisa Dipangkas Tahun Ini, Simak Dampaknya ke Kinerja Sektor Properti

Turut dikaji dalam ajang WoW adalah laporan Global Market Outlook 2024 yang belum lama ini dikeluarkan oleh Wealth Management Chief Investment Office (CIO) Standard Chartered, yang menguraikan strategi investasinya untuk tahun ini. 

Standard Chartered mengetengahkan lima prinsip dalam berinvestasi. Pertama, disiplin dengan endahulukan konsistensi dan rational. Kedua, diversifikasi. Ketiga, waktu, yakni berinvestasi secara jangka panjang lebih baik dibandingkan dengan mengatur waktu yang tepat untuk berinvestasi

Keempat, prinsip risk versus return. Tidak ada investasi yang cukup berarti apabila tidak diimbangi dengan potensi keuntungan yang sepadan. Kelima, prinsip perlindungan, yakni melindungi kekayaan anda sama pentingnya dengan mengembangkan kekayaan.

Parag Dhingra, Head of Consumer, Private, and Business Banking, Standard Chartered Indonesia, menambahkan, Standard Chartered terus berupaya menawarkan lini produk keuangan holistik, berorientasi gaya hidup, dan berpusat pada klien, yang memungkinkan bank semakin berasimilasi ke dalam kehidupan nasabah dan membantu mereka mencapai tujuan di setiap tahap kehidupan.

Baca Juga: BCA Targetkan KPR Tumbuh Dua Digit Tahun 2024

Ia bilang, seluruh produk dan layanan Standard Chartered dapat diakses melalui kantor cabang kami di 6 kota besar di Indonesia, yang didukung oleh para relationship manager (RM) berpengalaman dan bersertifikasi. 

Para nasabah Priority Private selalu diberikan kemudahan saat mengunjungi Priority Private Lounge eksklusif di Pondok Indah, Jakarta dan Surabaya serta di sky lounge terbaru kami di Lantai 23 gedung World Trade Center 2. "Selain itu, para klien kami juga dapat terus menikmati kemudahan transaksi investasi lewat layanan Online Mutual Funds serta Retail Bonds Online lewat aplikasi SCmobile." pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×