Reporter: Adi Wikanto | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) bakal memperbesar kue bisnisnya besar-besaran tahun ini. Terdekat, manajemen akan merambah ke bisnis asuransi syariah, dengan mengembangkan unit usaha syariah (UUS). Ini merupakan salah satu strategi memperbesar pendapatan premi.
Rencananya, manajemen meresmikan UUS pada 1 Juni mendatang. Saat ini, perizinan bisnis ini masih digodok di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Mungkin izin sudah turun pada pertengahan bulan ini, sehingga kami bisa launching awal bulan depan," kata Zaafri Razief Amir, Direktur
Utama ASEI, akhir pekan lalu. Manajemen enggan merinci dana investasi pendirian UUS. Yang pasti, modal minimal UUS, sesuai peraturan perasuransian sebesar Rp 15 miliar.
Pada tahap awal, manajemen menggunakan UUS untuk menjual produk asuransi umum dan asuransi kredit. Di produk konvensional, ASEI sudah memiliki sembilan kelompok besar kelas bisnis di asuransi umum.
Itu antara lain asuransi kebakaran, pengangkutan, rangka kapal (marine hull insurance), asuransi pesawat terbang (aviation insurance), rekayasa (enginering insurance), kecelakaan diri, alat-alat berat, asuransi aneka, serta asuransi minyak dan gas. Rencananya, produk ini juga akan dijual dengan prinsip syariah. "Tapi ke depannya juga akan diperluas untuk menjual asuransi ekspor dan suretyship," jelas Zaafri.
Ia meyakini, keberadaaan UUS bisa mempermudah pencapaian target premi. Soalnya, pasar asuransi syariah di Indonesia sangat besar. Tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan premi Rp 1,025 triliun dan hingga kuartal I 2012 sudah tercapai Rp 418 miliar.
Galung Priyo Santoso, Director of General Insurance ASEI mengatakan, dari total target premi itu, asuransi umum berkontribusi paling besar, mencapai Rp 760 miliar. Dari jumlah itu, perusahaan sudah mendapatkan sekitar Rp 380 miliar per kuartal I 2012. "Adanya UUS bakal lebih mudah melampaui target," tandas Galung.
Anna Lukman, Head of Credit Guarantee Division ASEI menambahkan, target premi asuransi kredit pada tahun ini sekitar Rp 100 miliar. Realisasi hingga kuartal I 2012 sekitar Rp 20 miliar. Anna menjelaskan, selain mengandalkan UUS, ASEI juga akan mengembangkan berbagai produk baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News