Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek mencatat penempatan investasi terbesar berada di instrumen surat utang.
Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Erfan Kurniawan mengatakan penempatan investasi di surat utang mencapai 70,46% terhadap total dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan per Oktober 2025.
"Diikuti, penempatan di deposito sebesar 16,42%, selanjutnya pada saham dan reksadana masing-masing sebesar 8,61% dan 4,21%, serta pada instrumen investasi langsung sebesar 0,30%," ungkapnya kepada Kontan, Minggu (30/11/2025).
Baca Juga: Banjir di Bali & Sumatra, ACPI Pastikan Likuiditas Tetap Kuat
Secara total, total dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan tercatat mencapai Rp 879,10 triliun per Oktober 2025. Nilainya meningkat 12,42%, jika dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.
Dalam mengelola dana milik para pekerja, Erfan menuturkan BPJS Ketenagakerjaan senantiasa mempertimbangkan aspek solvabilitas, keamanan dana, kehati-hatian, dan hasil investasi yang memadai. Dengan demikian, mampu memenuhi pembayaran kewajiban kepada setiap peserta pada saat jatuh tempo.
Pada periode tersebut, Erfan mengungkapkan BPJS Ketenagakerjaan berhasil mencatatkan hasil investasi sebesar Rp 49,15 triliun.
"Nilainya tumbuh 14,61% secara tahunan atau YoY," ucapnya.
Dengan kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang membaik dan sempat mengalami all time high dalam beberapa waktu terakhir, BPJS Ketenagakerjaan cukup optimistis target dana kelolaan dan hasil investasi sampai akhir tahun 2025 dapat tercapai.
"Adapun target dana kelolaan pada akhir 2025 sebesar Rp 900,55 triliun dan hasil investasi Rp 58,75 triliun," kata Erfan.
Selanjutnya: 5 Jenis Kerutan yang Sering Muncul di Wajah, Mirip tapi Tak Sama
Menarik Dibaca: 5 Jenis Kerutan yang Sering Muncul di Wajah, Mirip tapi Tak Sama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













