kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku Bunga Acuan BI Naik, Bagaimana Suku Bunga KPR di Bank BRI?


Kamis, 12 Januari 2023 / 12:52 WIB
Suku Bunga Acuan BI Naik, Bagaimana Suku Bunga KPR di Bank BRI?
ILUSTRASI. Layanan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI).? Suku Bunga Acuan BI Naik, Bagaimana Suku Bunga KPR di Bank BRI?


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) di penghujung tahun 2022 dan menyentuh level 5,5%.  Kondisi ini dikhawatirkan berpengaruh pada tingkat suku bunga pinjaman kredit pemilikan rumah (KPR) perbankan.

Meski demikian, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan bahwa pihaknya belum menaikkan suku bunga KPR walaupun terdapat kenaikan suku bunga acuan dari BI.

“Saat ini suku bunga KPR BRI mulai dari 2,77% fixed 1 tahun sampai dengan 4,97% fixed 5 tahun dan selanjutnya counter rate yang berlaku di BRI,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/1).

Baca Juga: Syarat, Cara, Simulasi, dan Suku Bunga KPR BTN Subsidi Terbaru

Berdasarkan data, saat ini suku bunga dasar kredit (SBDK) Bank BRI untuk segmen KPR berada di level 7,25%. SBDK digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang dibebankan bank kepada debitur.

Aestika menjelaskan bahwa pertimbangan dalam melakukan penyesuaian suku bunga pada Bank BRI dilihat dari beberapa faktor diantaranya biaya dana, kondisi ekonomi serta kondisi atau persaingan pasar.

“BRI terus melakukan review suku bunga secara berkala dan terus membuka ruang untuk melakukan penyesuaian suku bunga,” jelas Aestika.

Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa secara teknis Bank BRI tidak bisa serta merta menaikkan suku bunga kredit, walaupun suku bunga acuan telah berubah oleh BI.

Baca Juga: Pemerintah akan Tawarkan SBR012 dengan Dua Pilihan Tenor, Simak Prediksi Kuponnya

“Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor, diantaranya faktor likuiditas serta struktur simpanan dan pinjaman yang berbeda beda antar masing-masing bank,” pungkasnya.

Sementara itu, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menilai perbankan akan secara bertahap menaikkan suku bunga kredit dan tidak untuk semua segmen. Menurutnya, perbankan perlu penyesuaian untuk menjaga Net Interest Margin (NIM) dan Cost of Fund.

“Karena pasti bunga DPK (dana pihak ketiga) akan juga disesuaikan, karena pasar juga akan melakukan hal yang sama, jika tidak naik dan kompetitif akan ditinggalkan oleh nasabah yang price sensitif dan petani bunga,” kata Amin kepada Kontan.co.id, Rabu (11/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×