kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku Bunga Acuan Naik, Bank Digital Punya Potensi Mengerek Bunga Simpanan dan Kredit


Rabu, 25 Oktober 2023 / 21:44 WIB
Suku Bunga Acuan Naik, Bank Digital Punya Potensi Mengerek Bunga Simpanan dan Kredit
ILUSTRASI. Suasana booth perbankan digital di sebuah pusat perbelanjaan, beberapa waktu lalu (/6/02/2023). KONTAN/Baihaki


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6% diproyeksikan ikut berimbas kepada bank-bank digital tanah air. Senior Vice President LPPI, Trioksa Siahaan mengatakan kenaikan suku bunga secara umum kurang menguntungkan bagi bank termasuk bank digital.

Pasalnya ini membuat penyaluran kredit jadi terhambat dan risiko kredit bermasalah akan naik bila diikuti dengan kenaikan bunga pinjaman.

"Sangat mungkin bank digital juga akan menaikkan bunga deposito dan bunga kredit," katanya kepada Kontan, Rabu (25/10).

Sementara itu PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya) merespons terkait dampak dari kenaikan suku bunga acuan akan berimbas pada kinerja bank.

Baca Juga: Sejumlah Bank Proyeksikan Bisnis Kustodian Akan Terus Tumbuh

"Kenaikan suku bunga acuan akan berdampak pada kinerja bank, meski begitu kami terus menerapkan berbagai strategi bisnis untuk dapat menjaga kinerja bank," kata Rustarti Suri Pertiwi Direktur Keuangan Bank Raya kepada Kontan, Kamis (25/10).

Meski begitu, Bank Raya tidak akan langsung menaikkan bunga. Rustarti menyebut hal ini perlu disikapi dengan baik.

"Menyikapi kenaikan suku bunga acuan BI, Bank tentunya akan mengkaji kebutuhan akan penyesuaian suku bunga," katanya.

Dirinya menyebut jika pun nantinya akan ada perubahan, maka setiap penyesuaian suku bunga yang dilakukan Bank Raya akan selalu didasarkan pada kondisi pasar dan profil nasabah. Hal tersebut bertujuan agar suku bunga yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan nasabah namun dengan tetap menjaga kinerja keuangan Bank Raya.

Upaya lainnya dalam  menyikapi kenaikan suku bunga acuan ini,  Bank Raya akan fokus mendorong pertumbuhan dana murah (CASA) agar beban bunga menjadi lebih efisien, dari sisi pinjaman, pertumbuhan kredit terus didorong, serta dari sisi biaya operasional.

"Efisiensi juga terus ditingkatkan sehingga kenaikan suku bunga acuan tidak akan berdampak signifikan terhadap profitabilitas bank," katanya

Hingga akhir tahun 2023, Rustarti mengatakan Laba Bank Raya diproyeksikan akan terus bertumbuh secara konsisten. Hal tersebut didukung dengan berbagai strategi bisnis dan inovasi produk digital yang dilakukan Bank Raya untuk menghadapi persaingan pasar.

Baca Juga: Bank BJB Kantongi Laba Konsolidasian Rp 1,43 Triliun pada Kuartal III 2023

Sementara itu PT Bank Digital BCA tidak banyak merespons terkait kenaikan suku bunga acuan tersebut. Head of Card and Personal Loan Business BCA Digital, Rainer Sutedja mengatakan belum ada kepastian apakah mereka akan menaikkan suku bunga untuk segmen Dana Pihak Ketiga (DPK)  maupun segmen kredit.

"Kami akan melihat juga dari LPS dan BI terkait suku bunga ini, untuk saat ini kami masih wait and see dulu, perkembangannya seperti apa dan kami juga perlu melihat perkembangan dari kompetitor dulu," kata Rainer kepada Kontan belum lama ini.

Adapun salah satu upaya BCA Digital dalam menjaring nasabah dan simpanan dana murah (CASA) yakni melakukan kerjasama dalam pengembangan produk, fitur, hingga memberikan berbagai penawaran menarik lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×