kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku Bunga Belum Turun, Biaya Dana Perbankan Kian Menanjak


Kamis, 22 Februari 2024 / 19:56 WIB
Suku Bunga Belum Turun, Biaya Dana Perbankan Kian Menanjak
ILUSTRASI. Nasabah terlihat di dekat pintu?kantor cabang Bank Tabungan Negara (BTN) di Jakarta, Selasa (3/7). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

"Dengan adanya perkiraan penurunan BI rate di semester II dimana BI rate merupakan suku bunga acuan untuk valuta rupiah, tentunya kami akan mempertimbangkan hal tersebut sebagai salah satu faktor dalam melakukan penyesuaian suku bunga, selain memperhitungkan juga beberapa faktor lain seperti likuiditas perbankan nasional dan tren suku bunga di pasar," ungkap Evi.

Di sisi lain Evi menjelaskan, perkembangan bunga deposito Bank Mandiri baik rupiah dan valas masih stabil dan masih cukup kompetitif bila dibandingkan bank pesaing. 

Saat ini bunga deposito rupiah Bank Mandiri ditawarkan bervariasi sesuai jangka waktu deposito hingga 2,5% per tahun untuk IDR dan untuk deposito valas USD hingga 1,75% per tahun.

Sementara Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Lani Darmawan bilang, saat ini biaya dana sudah sangat tinggi dan kemungkinan akan demikian sampai nanti diperkirakan BI rate baru mulai bertahap turun di semester ke II.

"Dengan BI Rate tetap di 6% seharusnya tidak ada kenaikan lagi di rate DPK," ucapnya.

Meski begitu, CIMB Niaga masih menargetkan pertumbuhan DPK dengan fokus mengejar sumber pendanaan dari CASA. Pada 2023 CIMB Niaga telah meraup DPK senilai Rp 235,9 triliun atau tumbuh 3,8% secara tahunan. Dengan rasio dana murahnya yang meningkat menjadi 63,9% dari tahun sebelumnya di 63,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×