Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga kredit baru di perbankan mengalami peningkatan pada Oktober 2023. Kenaikan tertinggi dilakukan oleh kelompok Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Kantor Cabang Bank Asing (KCBA).
Menurut data Bank Indonesia (BI), kredit baru perbankan per Oktober mencapai 10,01%, naik tipis dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 9,9% dan sudah naik 82 basis poin (bps) dari posisi Desember tahun lalu sebesar 9,19%.
"Suku bunga kredit baru di BPD mencapai 12,62%, naik 180 bps dari bulan sebelumnya yang tercatat 10,82% dan sudah naik 3,69% dari posisi Desember tahun lalu." tulis BI dalam keterangannya, Kamis (23/11).
Bunga kredit baru di KCBA naik 69 bps menjadi 11,01% pada Oktober dari 10,32% pada bulan sebelumnya. Terhitung sejak Desember 2022, bunga kredit bank di kelompok bank ini sudah naik 436 bps.
Adapun bunga kredit baru di kelompok bank umum nasional swasta naik tipis dari 10,45% pada September menjadi 10,47% pada Oktober. Namun, tercatat menurun 14 bps dari akhir 2022.
Baca Juga: Laju Penghimpunan DPK Perbankan Semakin Melambat, Hanya Tumbuh 3,4% Per Oktober
Sementara itu, di kelompok bank badan usaha milik negara (BUMN) terjadi penurunan suku bunga kredit baru sebesar 22 bps menjadi 8,67% dari 8,9% pada September. Namun, masih naik 93 bps dari Desember 2022.
Pada kelompok bank BUMN, penurunan suku bunga kredit baru terjadi pada seluruh segmen debitur, terutama debitur korporasi dan debitur komersial dengan pangsa hampir separuh dari total kredit baru pada Oktober 2023.
Rata-rata suku bunga kredit secara keseluruhan pada Oktober tercatat sebesar 9,37%, naik tipis dari 9,36% pada September.
BI mencatat suku bunga kredit sektor jasa relatif berada di bawah rata-rata industri, kecuali untuk sektor perdagangan yang sudah naik ke level 10,19%. Secara umum, suku bunga sektor-sektor jasa bergerak relatif terbatas.
Suku bunga sektor Jasa Dunia Usaha dan Pengangkutan mengalami sedikit kenaikan pada Oktober 2023 masing-masing sebesar 5 bps dan 3 bps secara bulanan menjadi 7,89% dan 9,04%.
Baca Juga: Dampak Suku Bunga Tinggi, Kenaikan Biaya Dana Bank Diperkirakan Berlanjut di 2024
Suku bunga sektor Perdagangan berada di atas rata-rata industri dengan kisaran spread 81-83 bps di atas suku bunga agregat untuk periode Januari-September 2023.
Sebaliknya, suku bunga sektor non jasa bergerak lebih beragam. Suku bunga sektor Pertanian meningkat melebihi suku bunga agregat, sedangkan suku bunga sektor Konstruksi, Industri, dan Listrik, Gas, dan Air (LGA) meningkat lebih moderat dan berada di bawah suku bunga agregat.
Sementara itu, suku bunga sektor Pertambangan mengalami penurunan. Pergerakan suku bunga sektoral tersebut relatif sejalan dengan perkembangan risiko kredit dari masing-masing sektor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News