Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan rasa-rasanya belum akan langsung memperbaiki kondisi beban dana perbankan. Salah satunya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) melihat pendapatan bunga bersih (NII) belum akan membaik hingga akhir tahun.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar bilang dampak penurunan suku bunga terhadap NII baru akan terasa di awal tahun. Setidaknya, itu akan terlihat di kuartal II-2025.
“Kalau suku bunga turun, NII harusnya membaik. NII membaik, karena cost-nya kan harus turun. Tapi lagi-lagi saya bilang, mungkin akan membaik di kuartal kedua tahun depan,” ujarnya saat ditemui di JCC Senayan, Rabu (8/10).
Bukan tanpa alasan, ia bilang bahwa saat ini tak bisa terpungkiri dengan kondisi likuiditas yang ketat. Terlebih, ia juga menyoroti likuiditas yang terserap oleh instrumen Sekuritisasi Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Baca Juga: BNI Optimistis Kinerjanya Tumbuh Positif di Kuartal III-2024
“Kita sih berharap Bank Indonesia juga menurunkan SRBI-nya,” tambah Royke.
Per Agustus 2024, NII BNI tercatat masih mengalami penurunan. Di mana, pada pos tersebut, bank berlogo 46 ini mencatatkan penurunan pendapatan bunga bersih sekitar 6,82% YoY menjadi Rp 25,56 triliun.
Royke bilang ini dikarenakan era bunga tinggi telah membuat beban bunga bank mengalami kenaikan. Sementara, pendapatan bunga naiknya hanya stabil.
“Sekarang kan cost-nya mulai bergerak turun. Jadi NII diharapkan makin baik,” tandasnya.
Selanjutnya: IPO Master Print (PTMR) Oversubscribe 20 Kali
Menarik Dibaca: Mau Cepat Kurus? Coba Konsumsi Makanan Pengganti Nasi untuk Diet Berikut Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News