kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sun Life berikan donasi 75.000 dollar kanada untuk pemulihan gempa Lombok


Jumat, 14 September 2018 / 17:13 WIB
Sun Life berikan donasi 75.000 dollar kanada untuk pemulihan gempa Lombok
ILUSTRASI.


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sun Life Financial mendonasikan 75.000 dollar Kanada melalui Sun Life Financial International Response Fund untuk membantu Palang Merah Indonesia dan International Federation of the Red Cross.

Pemberian dana ini dalam rangka membantu masyarakat serta komunitas yang terdampak bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Sun Life berharap donasi ini dapat membantu Palang Merah dan para sukarelawan yang terlatih mengirimkan bantuan serta sumber daya ke seluruh wilayah di Lombok, untuk mempercepat proses pembangunan serta pemulihan masyarakat.

Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia mengatakan, gempa bumi yang terjadi di Lombok membawa kerusakan yang cukup besar, termasuk lebih dari 500 korban meninggal dunia, puluhan ribu rumah hancur, ratusan penduduk mengalami luka-luka dan ratusan ribu penduduk kehilangan rumah.

"Kami menyampaikan simpati dan duka yang mendalam kepada seluruh orang yang terdampak bencana ini,” ujar Elin dalam siaran pers, Jumat (14/9).

Lebih lanjut, Elin menyampaikan pada nasabah dan agen Sun Life yang terdampak bisa menghubungi Pusat Layanan Nasabah Sun Life di nomor 1500786 (1500 SUN) dan Sun Life akan segera memberikan bantuan.  
 
Sekedar informasi, Sun Life Financial International Response Fund, merupakan kerja sama korporasi internasional pertama yang dibentuk bersama Palang Merah Kanada (Canadian Red Cross) tahun 2005 untuk mempercepat tanggap darurat atas krisis internasional berskala besar.

Dikelola oleh Palang Merah Kanada, badan ini telah membantu proses pemulihan dan bantuan sumber daya kepada bencana alam dan krisis di seluruh dunia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×