Reporter: Febrina Ratna Iskana, Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
Jakarta. Melajunya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini mengundang minat perusahaan pembiayaan untuk menerbitkan obligasi. Toyota Astra Finance Service telah lebih dulu merilis obligasi senilai Rp 600 miliar pada awal tahun ini.
Langkah tersebut disusul oleh PT Astra Sedaya Finance (ASF), yang akan menerbitkan obligasi Rp 1,95 triliun pada akhir Maret ini. Surat utang jangka menengah ini terdiri dari tiga seri. Sesuai prospektus yang dikeluarkan anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini, seri A bernilai Rp 1,13 triliun dengan tenor 1 tahun menawarkan kupon 9,6%.
Sementara, seri B dengan tenor 36 bulan dan nilainya mencapai Rp 740 miliar memberikan kupon 10,5%. Lalu, seri C sebesar Rp 75 miliar dengan bunga 10,6% dan tenor selama empat tahun.
Selain digunakan untuk ekspansi pembiayaan, obligasi ini diterbitkan untuk membiayai kembali (refinancing) tiga seri obligasi ASF yang jatuh tempo bulan Februari lalu dan Maret ini. Komposisi pendanaan ASF adalah pinjaman perbankan dengan porsi 40%-45% dan obligasi 35%. Sisanya dari pasar uang dan dana koleksi pembiayaan nasabah.
Langkah ASF itu bakal diikuti oleh PT Federal International Finance (FIF). Direktur Utama FIF Suhartono menyatakan, perusahaannya akan menerbitkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun pada akhir bulan ini. "Obligasi akan terdiri dari dua seri dengan tenor 12 bulan dan 36 bulan," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (19/3). Kupon yang ditawarkan rata-rata mencapai 9,9%.
Obligasi tersebut merupakan penerbitan tahap III dari program obligasi berkelanjutan tahun 2012 FIF senilai total Rp 10 triliun. Hasil obligasi itu dipakai untuk pendanaan pembiayaan sepeda motor. Dengan tambahan dana lewat obligasi ini, FIF masih mengejar dana Rp 21,5 triliun sebagai target penyaluran pembiayaan tahun ini. Selama ini, mayoritas pendanaan FIF berasal dari perbankan, joint finance 30% dan obligasi 10%-15%. Sisanya modal sendiri.
Hal yang sama juga tengah disiapkan oleh BFI Finance. Kabarnya, perusahan ini tengah memproses penawaran obligasi senilai Rp 500 juta.
Belum ada rencana
Namun, langkah sejumlah multifinance menerbitkan obligasi di awal tahun ini tidak diikuti oleh BCA Finance. Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim bilang, pihaknya belum berencana lagi menerbitkan obligasi tahun ini. "Plafon PUB (Penawaran Umum Berkelanjutan) sudah habis dan belum ada rencana untuk persiapan plafon yang baru," tukasnya.
BCA Finance sendiri sebelumnya telah menerbitkan PUB dalam beberapa tahap. PUB I tahap I diterbitkan pada 2012 dan PUB I tahap II diterbitkan tahun lalu. Sedangkan untuk PUB I tahap III hingga saat ini dalam proses penerbitan dengan besaran nilai mencapai Rp 500 miliar.
Dalam rangkaian penerbitan obligasi tersebut, BCA Finance juga menaikkan bunga pembiayaan kepada nasabah. Roni mengaku BCA Finance hanya menaikkan bunga hingga 1,5% di atas bunga obligasi. "Kami cuma ambil spread 1% sampai 1,5% di atas bunga obligasi, jadi tidak terlalu tinggi," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News