Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Syariah Bukopin menargetkan pada tahun ini bisa naik kelas menjadi kelompok BUKU II atau memiliki modal inti antara Rp 1 triliun sampai Rp 5 triliun.
Direkur Bank Syariah Bukopin Aris Wahyudi mengatakan, hal ini bisa terwujud seiring dengan komitmen induk, yaitu PT Bank Bukopin Tbk yang akan menyuntikkan dana Rp 200 miliar sebagai tambahan modal.
“Pemegang saham mayoritas yaitu Bukopin berencana menyuntikkan dana Rp 100 miliar sampai Rp 200 miliar melalui private placement,” ujar Aris, usai RUPST, Rabu (3/5).
Sebagai gambaran, pada kuartal I-2017, modal inti Bank Syariah Bukopin sebesar Rp 779,8 miliar atau masuk ke dalam BUKU I. Selain suntikan dari induk, pada tahun ini, bank juga akan menggenjot kinerja untuk meningkatkan permodalan.
Sampai akhir 2017, Bank Syariah Bukopin menargetkan pembiayaan bisa naik 23% secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan dana simpanan masyarakt (DPK) bisa naik lebih dari 20% yoy.
Pada kuartal I-2017, Bank Syariah Bukopin mencatat pembiayaan sebesar Rp 4,9 triliun atau naik 6,1% yoy. Menurut Aris, kenaikan pembiayaan ini disumbang dua sektor yaitu pendidikan dan kesehatan.
Dari sisi kualitas kredit, pada kuartal I-2017, Bank Bukopin Syariah mencatat rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross sebesar 2,22% atau turun 67 bps secara yoy. NPF bank ini mayoritas bersumber dari segmen KPR.
Dari sisi profitalitas, Bank Syariah Bukopin mencatat laba bersih Rp 5,9 miliar atau turun 58,7% secara yoy. Penurunan laba karena pendapatan setelah distribusi bagi hasil turun 9,1% yoy, sedangkan pendapatan operasional naik 11,1% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News