Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank Ina) mengaku aksi pengambilalihan (take over) kredit oleh bank besar masih akan terjadi. Ini disinyalir oleh permintaan kredit perbankan yang masih lemah.
Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina mengatakan, perbankan mempunyai rencana bisnis untuk terus tumbuh di tengah lemahnya permintaan kredit saat ini. Nah, itu yang membuat persaingan semakin ketat hingga ada aksi take over.
“Hal ini menjadikan persaiangan kredit menjadi tidak sehat karena umumnya bank skala kecil tidak bisa bersaing di suku bunga kredit,” jelas Edy kepada Kontan.co.id, Jumat (23/2).
Menurut Edy, banyak bank besar yang menawarkan bunga kredit lebih rendah dengan plafon yang besar. Kendati demikian, bank kecil bisa mengantisipasi dengan fokus kepada kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta memelihara debitur existing dengan baik.
“Kredit Bank Ina yang sudah di take over bank besar sekitar Rp 200 miliar,” ujar Edy.
Sekadar informasi, hingga Desember 2017, Bank Ina telah menyalurkan kredit hingga Rp 1,47 triliun atau tumbuh 6,63% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,38 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News