kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tahun depan, multifinance masih alokasikan belanja modal untuk digitalisasi


Kamis, 11 November 2021 / 17:01 WIB
Tahun depan, multifinance masih alokasikan belanja modal untuk digitalisasi
ILUSTRASI. Karyawan melayani nasabah Mandiri Tunas Finance di MTF Costumer Experience Lounge, Jakarta, Jumat (2/7). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/07/2021.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren digitalisasi pada perusahaan multifinance tampaknya tak akan berhenti tahun ini. Beberapa perusahaan multifinance telah menyiapkan dana untuk belanja digital di tahun depan.

Sebut saja, Mandiri Tunas Finance (MTF) yang akan menyiapkan dana belanja modal (capex) 50% lebih tinggi daripada tahun ini. Asal tahu saja, MTF memiliki budget capex tahun ini mencapai Rp 21 miliar.

Direktur MTF William Francis memproyeksikan bahwa tahun depan budget capex terbesar akan tetap dialokasikan untuk menunjang digitalisasi dan pembelian perangkat terkait IT untuk melakukan support terhadap bisnis.

Ia bilang di tahun 2022 salah satu strategi MTF memang terkait dengan penguatan channel bisnis melalui digital, percepatan proses kredit dan juga maksimalisasi pelayanan nasabah melalui digital. “Saat ini kontribusi kanal digital memang masih kecil, di bawah 5%. Tapi, kami mau kejar 20%, terutama bisnis multiguna,” ujar William.

Baca Juga: Multifinance ketiban berkah dari meningkatnya penjualan sepeda motor

Sekadar tahu saja, per Oktober 2021 ini, penyaluran kredit MTF telah mencapai Rp 16,3 triliun. Angka tersebut naik 20% yoy.

Tak jauh berbeda, Clipan Finance juga sudah memikirkan untuk menghabiskan budget capex-nya di tahun depan masih terkait digitalisasi. Namun, budget capex tahun depan diperkirakan masih sama dengan tahun ini yaitu senilai Rp 20 miliar. “Saya lagi tunggu perhitungan vendor untuk buat aplikasi baru, karena saya ada rencana buat aplikasi untuk digunakan produk Dana Tunai,” ujar Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo.

Hingga September kemarin, realisasi capex Clipan Finance telah mencapai Rp 12,9 milyar. Adapun, Harjanto bilang di sisa tahun ini, pihaknya akan masih menggunakan budget capex tersisa untuk belanja IT, leasehold improvements dan kendaraan operasional.

Sedikit berbeda, CIMB Niaga Auto Finance justru akan menurunkan budget capexnya menjadi sekitar Rp 40 miliar hingga Rp 45 miliar. Padahal, tahun ini budget capex CNAF mencapai Rp 51 miliar. “Belanja capex sudah mulai dilakukan ditahun ini sehingga tahun depan nilai capex cenderung turun,” ujar Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman.

Baca Juga: OJK cabut izin usaha OVO Finance Indonesia, bukan dompet digital OVO

Tahun depan, belanja capex CNAF juga masih berkisar untuk belanja modal IT maupun properti untuk mendukung peningkatan bisnis di tahun depan. Adapun, capex untuk IT akan fokus pada optimalisasi infrastruktur dan keamanan untuk memenuhi standar kebutuhan digitalisasi dan otomasi proses termasuk di dalamnya adalah rencana pengembangan server berbasis cloud.

“Kami yakin kebutuhan digital akan semakin meningkat seiring masyarakat yang semakin terbiasa melakukan aktivitas melalui mobile,” pungkas Ristiawan.

Selanjutnya: Astra Financial & Logistic tawarkan beragam promo dan hadiah menarik di GIIAS 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×