kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun depan, pertumbuhan modal ventura dobel digit


Senin, 18 Desember 2017 / 20:34 WIB
Tahun depan, pertumbuhan modal ventura dobel digit


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis modal ventura diyakini makin baik tahun depan. Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) bahkan memperkirakan pertumbuhan industri ini bisa dobel digit.

Merujuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bisnis pembiayaan atau penyertaan modal ventura tercatat mencapai Rp 6,78 triliun. Dari jumlah ini, pembiayaan bagi hasil masih menjadi kontributor utama, sebesar 73,16% atau sebesar Rp 4,96 triliun. Lalu, menyusul penyertaan saham sebesar 17,7% yang mencapai Rp 1,2 triliun dan sisanya pembiayaan obligasi konversi yang mencapai Rp 607 miliar.

Ketua Amvesindo Jefri Rudyanto Sirait menjelaskan, potensi bisnis modal ventura semakin cerah dengan munculnya pemain baru yang akan meramaikan industri. Terutama, mereka yang bergerak di bidang digital. 

Saat ini saja, lanjut dia, seperti Bank Central Asia (BCA) Tbk tengah rajin menyuntikkan dana ke perusahaan modal ventura. Lalu, ada juga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melalui anak perusahaannya yakni Mandiri Capital Indonesia yang gencar mengucurkan dana ke sejumlah perusahaan financial technology (fintech).

"Pertumbuhan dobel digit masih realistis didukung oleh katalis tersebut," kata Jefri kepada Kontan.co.id, Senin (18/12).

Menggeliatnya bisnis ini juga bakal ditopang oleh membaiknya makro eknonomi dalam negeri, sehingga daya beli akan semakin terangkat. Kendati tahun depan bisa saja situasi mulai memanas terkait Pilkada, namun Jefri melihat kondisi tersebut masih diperkirakan tidak akan mengguncang bisnis ini dan masih akan tumbuh positif.

Pada 2018 nanti, menurut Jefri bisnis penyertaan saham akan meningkat dari posisi saat ini.

Namun, ke depan, industri modal ventura juga masih memiliki pekerjaan rumah di antaranya bukan hanya mencatatkan pertumbuhan namun keberadaan bisnis ini bisa memberi dampak bagi industri.

Beberapa sektor-sektor harus diperkuat agar bisnis ini makin moncer tak hanya terfokus pada bisnis ritel, namun mulai memiliki value edit terutama industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri. "Misalnya perindustrian memiliki data kumpulan 400 IKM sentra lebih harusnya ini bisa menjadi market yang baik buat kami juga," ungkap dia

Dari sisi laba bersih, industri modal ventura mencatat perolehan keuntungan mencapai Rp 148 miliar hingga Oktober 2017. Angka ini naik 5,71% jika dibandingkan dengan periode sama tahun kemarin yang baru terealisasi Rp 140 miliar. Sementara dari sisi total pembiayaan atau penyertaan mengalami penurunan 18,6% ke posisi Rp 6,78 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×