kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun depan, tiga fintech ini siap ekspansi ke pasar Asia Tenggara


Rabu, 05 Desember 2018 / 17:41 WIB
Tahun depan, tiga fintech ini siap ekspansi ke pasar Asia Tenggara
ILUSTRASI. Ilustrasi Fintech


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan keuangan berbasis teknologi atau fintech peer to peer (P2P) lending siap melakukan ekspansi ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada 2019. Ada sekitar tiga perusahaan fintech yang akan memperluas pasar ke wilayah tersebut. Mereka adalah Kredivo, Investree dan UangTeman.

Asia Tenggara dinilai menjadi pasar potensial, karena mempunyai kemiripan pasar dengan Indonesia dari sisi kebutuhan akan pinjaman, target konsumen serta terbatasnya akses keuangan. 

Head of Marketing & Patnership Kredivo Indina Andamari mengatakan Kredivo berencana melakukan ekspansi di awal tahun 2019. Negara yang tengah dibidik kemungkinan antara Filipina dan Thailand.

“Kami akan ekspansi secara regional ke negara-negara lain di Asia Tenggara, kami sudah melihat beberapa kemungkinan di Filipinan dan Thailand. Rencana eskpansi di kuartal I atau kuartal II-2019,” kata Indina, Selasa (4/12).

Sampai saat ini, Kredivo masih mempelajari regulasi yang diterapkan di kedua negara tersebut, sambil menyiapkan strategi yang tepat untuk memasarkan produk pembiayaan melalui kerjasama dengan pemerintah maupun institusi lain.

Pemain lain, Investree berencana meluncurkan produk pembiayaan online pada Januari 2019 di Thailand. CEO & Co-Founder Investree Adrian Gunadi mengatakan perusahaan menyediakan produk pembiayaan produktif yang mirip seperti di Indonesia, dengan fokus pada produk invoice finance.

Dalam hal ini, Adrian memproyeksikan rata-rata nilai pinjaman yang difasilitasi oleh Investree sebesar Rp 150 juta hingga Rp 200 juta. Investree menggunakan pendanaan seri B yang diperoleh bulan Juli lalu, untuk memperluas pasar di Asia Tenggara. Nantinya Investree akan melibatkan mitra lokal untuk melakukan pendalaman pasar, sekaligus menjalankan bisnis di sana.

“Investree bakal menjadi pemegang saham mayoritas di atas 50% dengan bermitra bersama patner lokal. Kami mempunyai porsi kepemilikan saham, jadi akan ada pembagian keuntungan berdasarkan profit sharing,” ungkapnya.

Selain Thailand, awal tahun 2018, perusahaan telah beroperasi secara resmi di Vietnam dengan nama eLoan. Untuk di Vietnam, bisnis ini dijalankan seluruhnya oleh patner lokal, sedangkan Investree berperan sebagai penyedia IT.

Sementara itu, UangTeman tengah mengkaji rencana ekspansi ke Filipina tahun depan. Salah satunya mengkaji mengenai relaksasi regulasi bisnis di Filipina. Nantinya negara tersebut akan menjadi pijakan pertama UangTeman untuk memperluas bisnisnya di Asia Tenggara.

“Kami sedang melakukan diskusi dengan kuasa hukum dan regulator di sana. Yang penting, kami ingin meningkatkan inklusi keuangan di Asia Tenggara, dan bukan hanya di Indonesia. Kami mau menjadi platform keuangan yang dikenal luas,” kata Founder dan CEO UangTeman Aidil Zulkifli.

Meski demikian, UangTeman belum mau terburu-buru menggeber ekspansi ke negara lain, dan masih mau fokus mengembangkan usaha di Indonesia. Dengan program ekspansi tersebut, UangTeman menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 300% di tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×