Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Standard Chartered Bank Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit di akhir tahun ini mencapai 15% - 17% dibanding tahun lalu. Target ini dianggap sesuai dengan kondisi pasar, serta arahan Bank Indonesia.
Menurut Rizki Pribadi Hasan, Directory, Country Head Financial Institutions Corporate & Institutional Clients, Standchart Indonesia, pertumbuhan kredit tahun ini kemungkinan tak terlalu agresif.
"Kami justru menyesuaikan diri dengan arahan regulator yang telah menimbang kondisi pasar dan situasi ekonomi nasional. Justru kami salah kalau terus memaksakan pertumbuhan kredit yang terlalu agresif," kata Rizki di Jakarta, Kamis, (19/6).
Namun Rizki menegaskan Standchart telah memiliki jaringan di 70 negara. Sehingga pertumbuhan bisnis Standchart secara global juga bervariasi, tergantung situasi ekonomi global. "Mungkin secara global, pertumbuhan kredit kita tidak sampai double digit persen," pungkas Rizki.
Berdasarkan laporan keuangan akhir tahun 2013, jumlah kredit yang disalurkan Standchart Indonesia pada tahun lalu mencapai Rp 32,66 triliun. Tumbuh hanya 4,91% dibanding tahun 2012 dimana kredit yang disalurkan mencapai Rp 31,33 triliun.
Sehingga jika pertumbuhan 15% - 17% tahun ini tercapai, maka Standchart Indonesia justru mengalami peningkatan pertumbuhan kredit dibanding tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News