Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak mau mengulang kesalahan di masa lalu, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menyatakan lebih selektif dalam menyalurkan pembiayaan. Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana menargetkan bisa menjaga pembiayaan bermasalah bersih atau non performing finance (NPF) net di bawah 1%.
Maklum, di masa lalu Bank Muamalat pernah mencatatkan NPF gross di level 5,41% di Juni 2019. Adapun per Juni 2022, NPF gross di level 2,22% dan NPF net di posisi 0,66%.
“Sekarang Bank Muamalat sudah jelas risk appetite-nya, kita tidak mau kemana-mana lagi. Fokus di ekosistem Islam juga ekosistem haji dan umrah. Baik untuk ritelnya maupun UMKM yang sangat targeted,” ujar Permana di Jakarta pada Jumat (30/9).
Baca Juga: LPS: Suku Bunga Simpanan Perbankan Naik 11 bps Sejak Akhir Agustus
Untuk segmen korporasi, bank Muamalat hanya ingin menyalurkan pembiayaan ke sektor BUMN dan perusahaan dengan rating AAA. Walaupun ia mengakui margin yang diperoleh akan relatif kecil.
“Tidak masalah margin relatif kecil, yang penting tumbuh dulu jangan agresif kemana-kemana, target nya disini. Terlebih dalam dua tahun terakhir kami tidak menyalurkan pembiayaan karena fokus pada pencarian pemodal,” paparnya.
Dengan strategi itu, ia berharap NPF net bisa dijaga di bawah 1%. Ia menyebut setiap penyaluran pembiayaan memiliki risiko, terlebih di masa pasca pandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News