kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   19,00   0,12%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

Tambah karyawan, BOPO BNI Multifinance di posisi 78,08%


Jumat, 03 April 2020 / 18:37 WIB
Tambah karyawan, BOPO BNI Multifinance di posisi 78,08%
ILUSTRASI. BNI Multifinance


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna meningkatkan kinerja, PT BNI Multifinance memperkuat bisnis pembiayaan multiguna dengan membentuk divisi baru Direktur Umata BNI Multifinance Hasan Gazali Pulungan menyatakan hingga Februari 2020 telah merekrut sembilan karyawan baru.

“Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pada Februari 2020 menjadi 78,08% sedangkan pada Februari 2019 di level 77,93%. Lantaran kami menambah satu divisi bisnis yang fokus menangani Multiguna,” ujar Hasan kepada Kontan.co.id pada Jumat (3/4).

Baca Juga: Ada wabah corona, Bank Mandiri dan BNI berikan relaksasi kredit bagi UMKM

Ia pun mengaku memasang target BOPO pada tahun ini lebih tinggi di level 82,38% lantaran akan menambah karyawan baru untuk memperkuat bisnis multiguna. Kendati demikian, Dampak Covid-19 membuat BNI Multifinance menunda penambahan karyawan baru.

“Jika segera dapat diatasi dan bisnis bertambah maka akan kami sesuaikan penambahan karyawan baru. Working from home jelas turut membuat perusahaan lebih efisien. Biaya on the spot akan jauh berkurang, karena komunikasi dengan debitur menggunakan Zoom dan WA Call. Untuk efisiensi baru akan dirasakan di Neraca Maret 2020 karena baru mulai dilaksanakan mulai Maret,” jelas Hasan.

Namun Ia tidak menutup mata kalau working from home juga ada pengeluaran operasional lain. Sebab ada juga karyawan yang Work From Office yang di support oleh perusahaan berupa Hand Sanitizer, Masker, suplemen, dan transportasi.

Ia mengaku sampai saat ini, belum ada rencana merubah rencana bisnis perusahaan. Lantaran pengajuan revisi ke regulator baru bisa dilakukan pada Juni 2020.

Baca Juga: Penuhi PSAK 71, BNI Multifinance mencadangkan dana senilai Rp 25 miliar

“Kami masih menunggu dampak covid 19 terhadap bisnis secara keseluruhan. Saat ini tekanan bisnis sangat dirasakan karena beberapa hal nilai tukar rupiah yang tertekan cukup dalam yang mengakibatkan sebagian Importir menunda transaksinya. Dampak ikutan dari menurunnya Industri pariwisata ke industri lainnya,” tutur Hasan.

Asal tahu saja, BNI Multifinance mencatatkan penyaluran pembiayaan baru senilai Rp 98,22 miliar pada Januari 2020. Direktur Umata BNI Multifinance Hasan Gazali Pulungan menyatakan, nilai itu tumbuh 23,72% dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 79,84 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×