kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tambah modal, Bank Mayapada akan rights issue dengan terbitkan 2,27 miliar saham


Rabu, 10 Juni 2020 / 17:26 WIB
Tambah modal, Bank Mayapada akan rights issue dengan terbitkan 2,27 miliar saham
ILUSTRASI. TERBITKAN OBLIGASI - Sejumlah pekerja bersiap untuk membersihkan logo Bank Mayapada di gedung kantor bank tersebut di Jakarta, Rabu (11/4). Bank Mayapada akan menerbitkan obligasi senilai total Rp 750 miliar. Obligasi ini terdiri dari obligasi konvension


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank milik taipan Dato Sri Tahir, PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) akan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyak 2,27 miliar lembar saham Seri B.

Jumlah saham baru yang akan diterbitkan tersebut setara 25% dari modal disetor setelah terlaksananya penawaran umum terbatas (PUT) ke XIII dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Baca Juga: Sempat disoal BPK, OJK sebut tujuh bank dalam pertumbuhan yang sehat

Manajemen Bank Mayapada dalam prospektus yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Rabu (10/6), mengatakan, rencana penambahan modal tersebut diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan perseroan, sehingga menambah kemampuan meningkatkan kegiatan usaha, serta mendorong kinerja dan daya saing.

Pelaksanaan rights issue ini akan digelar setelah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank Mayapada akan meminta restu dari pemegang saham untuk rencana aksi korporasi tersebut lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Juli 2020.

Seluruh dana yang didapat dari aksi korporasi itu, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan aset produktif dalam bentuk kredit. Bank Mayapada belum menetapkan target pelaksanaan harga rights issue tersebut.

Sebelumnya, Dato Sri Tahir dalam keterangan resminya pada 14 Mei 2020 lalu mengatakan, akan kembali menginjek modal Bank Mayapada Rp 750 miliar pada September mendatang, setelah pada April lalu menambah modal bank itu sebesar Rp 3,75 triliun. Sehingga total modal yang disuntik akan mencapai Rp 4,5 triliun tahun ini.

Baca Juga: Bank BTN berhasil duduki Top 3 ASEAN Corporate Governance Scorecard

Ia menambahkan, dirinya sebagai pemegang saham rutin menambah modal Bank Mayapada setiap tahun sejak 2010. Terhitung sejak itu hingga akhir 2019 lalu, total modal yang telah diterima perseroan mencapai Rp 6,86 triliun.

Penambahan modal ini akan dilakukan saat Bank Mayapada menggelar rights issue dan dananya akan bersumber dari kantong pribadi Tahir."Saya akan menyetor modal lagi secara tunai dari kantong pribadi," ujar Tahir.

Tahir mengatakan, penambahan modal ini merupakan wujud komitmennya sebagai pemegang saham pengendali Bank Mayapada. Sebagai pengendali, Tahir ingin terus memperkuat dan meningkatkan kualitas Bank Mayapada.

Menurut Tahir, komitmen seorang pemegang saham adalah penambahan modal perusahaan, bukan pembagian dividen. Apalagi, perbankan merupakan industri padat modal, bukan padat karya. "Komitmen paling nyata seorang pemegang saham adalah saat dia menyetor modal dari uang pribadinya," tegas Tahir.

Baca Juga: Buka rekening tabungan BRI lewat BRImo praktis dan cepat, begini caranya

Tahir memang terbilang rajin menambah modal Bank Mayapada. Dalam periode tujuh tahun terakhir, Tahir saban tahun selalu merealisasikan penambahan modal Bank Mayapada.

Adapun tambahan modal Rp 3,75 triliun yang telah dikucurkan pada 24 April lalu dilakukan melalui dua skema. Pertama, Tahir melakukan setoran modal sebesar Rp 252,09 miliar secara tunai ke Bank Mayapada. Penempatan dana tersebut dilakukan melalui PT Mayapada Karunia sebesar Rp 230 miliar melalui dan sebesar Rp 22,09 miliar melalui PT Mayapada Kasih.

Kedua, Tahir melakukan setoran modal di Bank Mayapada sebesar Rp 3,5 triliun dengan menempatkan kembali dana hasil penjualan tiga gedung miliknya ke Bank Mayapada. Seperti diketahui, pada 24 April lalu, Bank Mayapada membeli tiga gedung milik Tahir senilai Rp 3,5 triliun.

Ketiga gedung tersebut adalah Menara Topas di Jakarta, Gedung Perkantoran di Mayapada Complex, Surabaya, dan gedung di di By pass I Gusti Ngurah Rai, Bali. Nah, dana pembelian gedung tersebut disetorkan kembali oleh Tahir sebagai dana setoran modal Bank Mayapada.

Baca Juga: Bank Mandiri salurkan KUR Rp 6,7 triliun hingga April 2020

Peningkatan modal tersebut membuat rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) Bank Mayapada meningkat. Per akhir April 2020, CAR Bank Mayapada tercatat sebesar 17,97%. Rasio tersebut meningkat dibandingkan posisi CAR per akhir Desember 2019 yang sebesar 16,18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×