Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
Liana mengakui bahwa turnover atau keluar masuk karyawan IT merupakan tantangan yang besar bagi perbankan saat ini. Namun, ia mengklaim bahwa turnover SDM digital BCA saat ini jauh lebih rendah dari industri.
Untuk mencegah tingginya turnover, BCA memberikan lingkungan kerja yang nyaman, memberikan ruang untuk bebas melakukan inovasi, memberikan jenjang karir yang jelas, dan remunerasi yang kompetitif.
Tahun ini, BCA telah menganggarkan capex IT dan biaya operasional IT sebesar Rp 5,3 triliun. " Ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas perseroan untuk bersaiang di arena digital," kata Vera Eve Lim Direktur Keuangan BCA.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengakui bahwa pemenuhan talenta digital saat ini masih ada kendala. Salah satunya karena ada gap adantar kebutuhan dan pasokan. Menurut Andi Nirwoto Direktur Teknologi Informasi BTN, lulusan baru juga tidak semua siap kerja dan masih perlu pengembangan.
Namun, kendala itu masih bisa diatasi dengan menjalin kerjasama B2B dengan penyedia SMD digital. Oleh karena itu, BTN melakukan strategi kombinasi dalam pemenuhan SDM IT yakni dengan perekrutan lulusan baru lewat program office development, akuisisi talenta berpengalaman, dan melakukan partnership B2B.
Secara umum, BTN melakukan perekrutan lulusan baru dan akuisisi talenta berpengalaman sekitar 40-50 per tahun. "Namun,kebutuhan ini tentunya dinamis sejalan dengan kebutuhan bisnis dan strategi perusahaan. Itu akan terus kami review," kata Andi.
Tahun ini, BTN menganggarkan capex IT sekitar Rp 400 miliar. Hingga Juni 2022, BTN telah menggunakan 35% - 40% dari total capex.
Baca Juga: Bidik Target Ekonomi Digital Hingga US$ 330 Miliar, Ini Strategi Pemerintah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News