Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dupla Kartini
BOGOR. PT Taspen (Persero) menargetkan aset dan hasil usaha hingga akhir tahun 2017 bertumbuh. Taspen memasang target aset mencapai Rp 229,7 triliun di 2017. Target aset tersebut meningkat 15,65% dari tahun 2016 yang sebesar Rp 198,62 triliun.
Benedicta Maria Tri Lestari, Direktur Keuangan Taspen juga berharap bisa mengerek kinerja melalui strategi investasi dan peningkatan iuran yang dikelola oleh perseroan ini. Targetnya, pendapatan usaha sepanjang tahun ini sebesar Rp 684,66 miliar.
Berdasarkan paparan kinerja keuangan Taspen hingga Desember 2016, pendapatan hasil usaha merosot 57,22% menjadi Rp 247,25 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 577,90 miliar.
Iman Firmansyah, Direktur Investasi Taspen menambahkan, guna menggenjot kinerja, salah strategi investasi Taspen tahun ini meningkatkan portofolio investasi pada saham. Taspen akan menaikkan porsi kepemilikan investasi di saham hingga mencapai 15% pada tahun ini.
Iman optimistis, peningkatan portofolio saham dapat memenuhi target hasil usaha. Hanya saja, Taspen tidak akan bermain dalam jangka panjang. "Kalau untuk saham dan obligasi kami harus aktif trading," ujar dia, akhir pekan lalu.
Beberapa saham yang menjadi incaran Taspen di antaranya saham sektor konsumer, infrastruktur dan perbankan. Pilihan investasi saham tersebut diharapkan bisa mengejar pendapatan hasil usaha yang targetnya tumbuh 176,9%.
Untuk memenuhi target tersebut, Taspen harus mengubah racikan portofolio di tahun ini. Salah satunya dengan memangkas porsi kepemilikan obligasi, sukuk dan KIK EBA dari 74% di tahun lalu menjadi 71% di 2017.
Pada tahun lalu, kepemilikan obligasi, sukuk dan KIK EBA Taspen mencapai Rp 124,28 triliun. Taspen juga akan menurunkan porsi penempatan dana di deposito menjadi 10%-12%. Tahun lalu, portofolio deposito milik perusahaan ini mencapai 17% setara dengan Rp 28,28 triliun.
Perubahan dilakukan untuk mengimbangi rencana penambahan kepemilikan saham dan reksadana. Pada tahun lalu, porsi investasi saham dan reksadana Taspen hanya 9% atau setara Rp 14,79 triliun. "Di antara 15% tersebut, porsi investasi reksadana naik 6%-8% dari sebelumnya hanya 4%. Tetapi, bergantung pada pasar modal, reksadana kami masih yang saham," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News