kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Target Harga Tercapai, Sejumlah Analis Naikkan Target Saham BBTN


Jumat, 18 Oktober 2024 / 09:30 WIB
Target Harga Tercapai, Sejumlah Analis Naikkan Target Saham BBTN
ILUSTRASI. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sedang dalam tren menguat. KONTAN/Baihaki/5/6/2024


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sedang dalam tren menguat. Alhasil, para analis merevisi target harga saham bank yang memiliki fokus di sektor perumahan ini.

Berdasarkan data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBTN kemarin ditutup menguat ke level Rp 1.505. Sedangkan dalam lima hari transaksi saham BBTN berhasil melesat 8,27% dan penguatan year to date (ytd) sudah mencapai 18,97%.

Ambil contoh, Sinarmas Sekuritas yang merevisi naik target harga saham BBTN menjadi Rp 1.700 dengan rekomendasi dipertahankan Add. Revisi naik tersebut setelah target harga saham sebelumnya Rp 1.500 sudah tercapai.

Baca Juga: Saham BBTN dalam Tren Menguat, Ini Sejumlah Sentimen Penyokongnya

Analis Sinarmas Sekuritas Ivan Purnama Putera dan Arief Machrus dalam riset sektor saham bank mengungkapkan BBTN tercatat sebagai saham bank dengan penguatan pesat ytd setelah BRIS. 

“Kenaikan tersebut menjadikan target harga sebelumnya Rp 1.500 telah tercapai, sehingga kami memilih merevisi naik target harganya menjadi Rp 1.700,” tulisnya, Kamis (17/10). 

Sinarmas Sekuritas pun menjelaskan revisi naik tersebut mempertimbangkan kualitas aset BBTN masih kuat dengan NPL masih terkendali dengan harapan di bawah 3% sampai akhir tahun. Begitu juga dengan biaya kredit perseroan masih terkendali di bawah 1% hingga Agustus 2024.

Begitu juga dengan analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji. Menurut dia, sejumlah berita positif dalam beberapa hari terakhir menjadi faktor pendukung kenaikan harga saham BBTN dalam sepekan terakhir. Selain itu, sentimen penopang datang dari dinamika The Fed dan penurunan suku bunga BI.

“Sejumlah faktor tersebut menjadi sentimen positif terhadap pergerakan harga saham BBTN. Sentimen tersebut membuat penguatan harga saham bank milik negara ini pesat dalam sepekan terakhir mengalahkan saham perbankan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga: Rencana Prabowo: Insentif Pajak Properti & Bangun 3 Juta Rumah, Ini Dampaknya ke BBTN

Sejumlah sentimen positif tersebut, kata Nafan, bisa mendorong harga saham BBTN ke level Rp 1.590 dalam waktu beberapa hari ke depan. Target tersebut juga menggambarkan fundamental dengan tren penurunan suku bunga dan sejumlah rencana kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan sektor properti.

Sebelumnya,  Analis Kiwoom Sekuritas Mifthaul Khaer mengatakan, penghapusan pajak properti sebanyak 16% akan membawa dampak signifikan terhadap sektor properti dan perbankan yang fokus pembiayaan properti, khususnya BTN ke depan. 

Tonton: Kebijakan Properti Prabowo Bisa Berdampak Baik bagi Saham BTN

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, Hashim S. Djojohadikusumo sebelumnya menyebutkan rencana Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk menghapus pajak properti sebanyak 16%, yang terdiri atas penghapusan PPN sebanyak 11% dan BPHTB sebesar 5% dalam beberapa tahun.

“Kebijakan tersebut akan meningkatkan daya beli properti oleh masyarakat, mengerek  penjualan properti, dan pertumbuhan kredit di sektor perumahan. Hal ini juga dapat mempercepat tercapainya target pembangunan rumah dan memberikan stimulus positif bagi perekonomian secara keseluruhan,” terang  Mifthaul Khaer.

Selanjutnya: ID FOOD Rampung Salurkan 8,6 Juta Paket Bantuan Pangan Pengentasan Stunting 2024

Menarik Dibaca: IHSG Menguat 0,2% Pada Perdagangan Jumat Pagi (18/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×