Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) menargetkan bisa menyalurkan 150.000 unit Kredit Perumahan Rakyat (KPR) berbasis Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di 2013.
"Kami berharap, 2013 bisa jadi puncak implementasi terbaru angka realisasi tertinggi KPR-FLPP," terang Direktur Keuangan BTN Saut Pardede, Kamis (20/12).
Pada 2012, KPR-FLPP tidak mencapai target 133.000 unit yang direncanakan Kementerian Perumahan Rakyat. Realisasi yang tercapai hanya 62.055 unit. BTN sendiri mengontribusi 60.631 unit dari BTN konvensional dan sisanya oleh unit syariah.
Disebut Deputi bidang Pembangunan Kementerian Perumahan Rakyat Sri Hartoyo, kinerja KPR-FLPP yang kurang tahun ini dikarenakan permintaan dan ketersediaan yang tak sebanding.
"Kemarin supply terganggu karena peraturan pemerintah yang menetapkan batas harga jual rumah di bawah Rp 70 juta untuk tipe 36. Sedangkan, yang disebutnya dapat mengganggu demand adalah daya beli masyarakat. Maka dari itu, tenor juga diperpanjang dari maksimal 15 tahun menjadi 20 tahun," ucap Sri.
Saat ini, berdasarkan kebijakan pemerintah, penetapan batas harga jual rumah Rp 88 juta untuk regional wilayah I yaitu Sumatera selain Batam, Bintan dan Karimun (BBK), Jawa selain Jabodetabek, dan Sulawesi.
Untuk wilayah II, Kalimantan, Kepulauan Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara, kemudian wilayah khusus seperti Jabodetabek, Batam, Bintan, Karimun (BBK), dan Bali yaitu Rp 95 juta. Wilayah III Papua dan Papua Barat Rp 145 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News