Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Permata menargetkan pembiayaan di 2013 dapat naik hingga 70% dibandingkan pencapaian tahun ini. Permata mengharapkan kenaikan terjadi khususnya pada sektor kredit UMKM, pasar kelas menengah, dan juga KPR.
"KPR juga masih karena aturannya (LTV) masih 20% berbeda dengan yang konvensional, dan kebetulan kami cukup besar di sana," kata Kepala UUS Bank Permata Achamd K. Permana di Jakarta, Senin (17/12).
Namun, ia memperkirakan kenaikan sektor korporasi dan pembiayaan motor tidak seperti tahun-tahun sebelumnya setelah adanya aturan mengenai uang muka (down payment).
Meskipun begitu, ia tetap optimistis akan menjaga pertumbuhan di seluruh sektor. "Kami akan growing di semua segmen, dari konsumer, SME, UMKM, middle market, sampai korporasi," jelasnya.
Sebenarnya sektor KPR dan pembiayaan motor saat ini hanya berkontribusi kurang labih 30% dari total pembiayaan. Sedangkan untuk UMKM, SME dan middle market kurang lebih di level 25% hingga 30%. Sedangkan sektor korporasi berkontribusi sekitar 30%. Menurut Permana, komposisi yang hampir merata di semua sektor ini membuat UUS Bank Permata akhirnya tidak memilih fokus ke salah satu sektor.
"Konsep kami universal banking, kami akan garap semua bisnis, tapi yang di konvensional juga cukup bagus," ungkap Permana.
Sementara, FDR (financing to deposit ratio) UUS Permata saat ini sudah di atas 90%-92%. "Kalau agresif tahun depan, memang akan challenging di FDR tapi akan kami maksimalkan kontribusi dari cabang-cabang," ujar Permana.
Ia meyakini dana pihak ketiga (DPK) UUS Permata dapat sejalan dengan kenaikan pembiayaan. "DPK akan linear dengan itu, karena kami maintain dengan leveraging," imbuhnya. Sayang ia tak menjelaskan lebih rinci mengenai leveraging yang akan dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News