kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Target pembiayaan multifinance Group Astra mencapai Rp 80 triliun


Selasa, 24 Juli 2018 / 20:48 WIB
Target pembiayaan multifinance Group Astra mencapai Rp 80 triliun
ILUSTRASI. Astra Cedit Companies (ACC)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2018 dinilai masih cukup menantang bagi Astra Financial. Termasuk bagi bisnis pembiayaan di bawah bendera Grup Astra tersebut.

Direktur PT Astra International Tbk Suparno Djasmin menyebut, di tahun lalu perusahaan pembiayaan dari Group Astra mencatatkan angka pembiayaan sekitar Rp 80 triliun. Melihat kondisi pasar saat ini, proyeksi pembiayaan di tahun ini masih berada di angka tersebut.

Kata Suparno, pihaknya akan lebih berhati-hati dan konservatif dalam berbisnis. "Tahun ini semoga ekonomi membaik namun kami harus mengelola bisnis secara lebih prudent dan meningkatkan manajemen risiko dengan lebih baik," katanya, Selasa (24/7).

Ia mengatakan, Federal International Finance (FIF) dan Astra Credit Company (ACC) menjadi tulang punggung dalam bisnis pembiayaan. Meski begitu, entitas lain semisal PT Toyota Astra Finance juga punya portofolio yang cukup bagus.

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sedikit banyak bisa mempengaruhi pasar pembiayaan di dalam negeri. Terkait soal ini, Suparno bilang, perusahaan pembiayaan di bawah naungan Group Astra masih akan melihat kemampuan dalam menyerap kenaikan suku bunga tersebut. Termasuk juga kondisi pasar sebelum memutuskan akan menaikkan bunga pembiayaan atau tidak.

Kehati-hatian dalam berbisnis juga dilakukan untuk menjaga kondisi kesehatan kredit. Dengan tren kenaikan suku bunga dan pelemahan nilai tukar rupiah saat ini, ia berharap bisa tetap mempertahankan rasio non performing financing (NPF) dari perusahaan pembiayaan yang ada di grup usaha tersebut. "Secara total NPF perusahaan pembiayaan di Group Astra mencapai sekitar 0,6%," imbuh Suparno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×