Reporter: Dina Farisah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Federal International Finance (FIF) berharap bisa mengerek pertumbuhan kinerja di tahun ini. Kondisi ekonomi yang belum terbaca arahnya membuat perusahaan pembiayaan anak usaha Grup Astra ini lebih realistis.
Sepanjang tahun lalu, FIF menyalurkan pembiayaan baru (new booking) Rp 28 triliun. Nah pada 2016, perusahaan ini menargetkan bisa membukukan pembiayaan baru Rp 29 triliun. "Kami maunya menargetkan Rp 32 triliun. Namun kami hanya menetapkan Rp 29 triliun," kata Suhartono, Presiden Direktur FIF, Senin (25/1).
FIF memilih untuk menunggu perkembangan ekonomi dalam negeri. Sementara saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum terlihat bergairah.
Proyeksi hasil laba bersih FIF pada tahun ini juga tak jauh beda. Suhartono memperkirakan, laba bersih FIF hanya tumbuh tipis menjadi Rp 1,6 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 1,26% dari realisasi laba bersih di 2015 yang mencapai Rp 1,58 triliun. Perolehan laba tahun lalu tersebut sedikit lebih tinggi ketimbang target FIF yang sebesar Rp 1,5 triliun.
Target pertumbuhan laba yang cukup mini lantaran FIF pada tahun ini sedang giat menggelontorkan pembiayaan mikro melalui FIF Spektra. Padahal, bunga pembiayaan mikro ini hanya 0,8% hingga 0,9% per bulan.
Bunga pembiayaan mikro ini disubsidi FIF Group. "Dengan demikian, pembiayaan ini sedikit "menggerus" laba FIF," kata Suhartono.
Target pembiayaan FIF Spektra sendiri stagnan di tahun ini. FIF Spektra menargetkan pembiayaan Rp 2,8 triliun sama seperti realisasi pembiayaan tahun lalu.
Darwan Tirtayasa, Direktur Utama FIF Spektra mengatakan, pihaknya tidak muluk-muluk menetapkan target tahun ini sebab lini bisnis yang dijalankan merupakan kebutuhan sekunder yang dapat ditunda. "Dalam kondisi saat ini, nasabah memprioritaskan kebutuhan primer dibanding sekunder," ujar dia.
Selain pembiayaan mikro, FIF melalui anak usaha FIF Spektra juga akan berpartisipasi dalam pembiayaan maritim. Pembiayaan maritim ini mulai berjalan pada November 2015. Saat ini, pembiayaan yang disalurkan Rp 500 juta.
Bukan itu saja, multifinance ini juga melebarkan bisnis dengan akan menyalurkan pembiayaan haji dan umrah.
Meski target pembiayaan tumbuh mini, FIF akan berupaya menjaga kualitas kredit. Kredit macet atau non performing financing (NPF) FIF pada 2015 sebesar 0,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News