kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Targetkan Kredit dan DPK Naik Double Digit, Intip Strategi Bisnis Allo Bank di 2024


Senin, 01 Januari 2024 / 06:22 WIB
Targetkan Kredit dan DPK Naik Double Digit, Intip Strategi Bisnis Allo Bank di 2024
ILUSTRASI. Allo Bank Indonesia (BBHI) mengatur strategi bisnis dalam membidik pertumbuhan kredit dan DPK double digit pada tahun 2024.


Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mulai mengatur strategi bisnis dalam membidik pertumbuhan double digit baik untuk kredit maupun Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2024.

Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo mengungkap, proyeksi tersebut akan diwujudkan melalui strategi bisnis yang masih relatif sama seperti sebelumnya, yakni terus menjalin kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, baik di dalam maupun luar ekosistem CT Corpora. Tetapi Indra tidak memberikan detail terkait angka pertumbuhan yang dimaksud.

"Dengan mempertimbangkan kondisi makro ekonomi yang tetap tumbuh positif dan potensi pertumbuhan yang ada, Bank masih memproyeksikan pertumbuhan double digit baik untuk kredit maupun DPK pada tahun 2024," kata Indra kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Indra menyebut, hal tersebut akan dilakukan melalui penerapan model open banking untuk memperkaya dan meningkatkan nilai layanan finansial yang disediakan oleh Allo Bank untuk mempermudah aktivitas kehidupan nasabah.

Baca Juga: Menilik Prospek Investasi Saham Bank Digital di Indonesia

Indra menambahkan, masih banyak yang dapat dieksplorasi dengan berbagai business unit di bawah CT Corpora. Apalagi ekosistem CT Corpora memiliki basis pelanggan yang sangat besar. 

"Jumlah frequent users yang sangat besar ini dapat menjadi basis data inti untuk berbagai program loyalitas dan produk digital banking," ujar Indra.

Sebagai informasi, Allo Bank mencatatkan total kredit sebesar Rp 7,32 triliun per September 2023, atau tumbuh 2,29% YoY. Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) gross terjaga di level 0,06% dengan NPL net 0,04%.

Dari sisi pendanaan, Allo Bank berhasil menghimpun DPK naik 19,94% YoY menjadi Rp 4,89 triliun pada kuartal III-2023. Sementara perolehan dana murah (CASA) naik 126,82% menjadi Rp 633,7 miliar dari tahun lalu yang sejumlah Rp 279,38 miliar.

Baca Juga: Bank Digital Yakin Kinerja Lebih Baik Tahun 2024

Allo Bank pun berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 338,82 miliar pada kuartal III-2023, atau tumbuh 62% YoY dari perolehan laba bersih tahun lalu sebesar Rp 209 miliar. Tetapi kenaikan laba juga diikuti oleh naiknya beban operasional bank sebesar Rp 319,15 miliar atau meningkat 141,72% YoY.

Indra mengungkap, selain CT Corpora, Allo Bank juga akan tetap mendayagunakan infrastruktur phygital (physical and digital) yang akan memberikan berbagai macam keuntungan bagi nasabah, sekaligus meningkatkan kinerja bank di tahun 2024.

Dalam hal ini, Indra menyebut infrastruktur phygital Allo Bank menggabungkan aplikasi Mobile Banking Allo Bank dengan jaringan kanal fisik antara lain TransMart, Metro, Mitra Bukalapak, dan Indomaret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×