kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Targetkan NPL 3,5%, ini strategi manajemen risiko Bank BTN pada tahun 2021


Senin, 15 Februari 2021 / 18:21 WIB
Targetkan NPL 3,5%, ini strategi manajemen risiko Bank BTN pada tahun 2021
ILUSTRASI. Plt. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Nixon LP Napitupulu (tengah) bersama Jajaran Direksi Bank BTN saat Paparan Kinerja Kuartal IV/2020 di Jakarta, Senin (15/2). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/02/2021.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengatakan tahun ini pihaknya bakal melanjutkan upaya penurunan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). 

Direktur Remedial and Wholesale Risk BTN Elisabeth Novie Riswanti menjelaskan pihaknya mematok NPL bisa ditekan hingga ke level 3,5% pada akhir 2021. "Kami harapkan bisa menurunkan sekitar Rp 1 triliun NPL, dengan rasio menjadi 3,5% sampai 3,7% di Desember 2021," ujarnya dalam Konferensi Pers Virtual, Senin (15/2). 

Lebih lanjut, bank bersandi bursa BBTN ini menjelaskan pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi utama pengelolaan NPL. Antara lain dengan melakukan perbaikan dari sisi penagihan atau collection management serta penjualan aset secara efektif. 

Baca Juga: Sejumlah BPD berhasil catat kinerja positif di tahun 2020

Novie menyebut Bank BTN nantinya akan secara lebih jeli melakukan monitoring collection termasuk pula perbaikan proses restrukturisasi. "Kita juga akan melakukan optimalisasi e-call," imbuhnya. 

Lewat cara ini, pihaknya berharap akan ada perbaikan dari sisi hulu dan hilir sekaligus memperbaiki proses bisnis. Bank BTN juga telah menggandeng penasihat atau advisor untuk secara lebih cepat mengelola NPL lewat penjualan aset. 

Artinya, BTN tidak hanya akan menjual aset dengan cara umum seperti lelang tetapi juga menjual aset bermasalah dalam nominal besar ke instansi dan perusahaan atau biasa disebut bulk. "Kami juga sudah kerjasama dengan advisor untuk skema penjualan dan mencari investor," ujarnya. 

Dari sisi legal, BTN akan memperkuat upaya hukum dalam mengelola NPL. Contohnya, dengan melakukan somasi kepada debitur bermasalah dan memperkuat penagihan terhadap debitur yang menunggak kewajibannya. 

Baca Juga: Sepanjang 2020, Bank Sampoerna mencatatkan pertumbuhan kredit 4%

Sebagai informasi saja, pada akhir 2020 lalu Bank BTN mencatatkan NPL secara gross turun ke level 4,37% dari tahun sebelumnya 4,78%. Sementara secara net menurun dari 2,96% di akhir 2019 menjadi 2,06% pada penghujung tahun 2020 lalu. 

Adapun yang menarik dari sisi manajemen risiko Bank BTN, pada Desember 2020 kolektibilitas II perseroan justru mengalami perbaikan. Antara lain turun sebesar 3,05% secara tahunan dari 10,5% per Desember 2019 menjadi 7%. 

Selanjutnya: Incar laba Rp 2,8 triliun, begini rencana bisnis Bank BTN pada tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×