kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah BPD berhasil catat kinerja positif di tahun 2020


Senin, 15 Februari 2021 / 17:29 WIB
Sejumlah BPD berhasil catat kinerja positif di tahun 2020
ILUSTRASI. Bank Sumsel Babel atau Bank SumselBabel. Foto Dok Sriwijaya Post (grup Tribun)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) masih berhasil menorehkan pertumbuhan kinerja positif pada tahun 2020 meskipun secara umum kinreja perbankan di tanah air tertekan akibat pandemi Covid-19. Ini sejalan masih adanya permintaan kredit yang cukup baik di wilayah bank tersebut berasal.

PT BPD Sumsel Babel (Bank BSB) misalnya berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 17,08% secara year on year (yoy) tahun lalu. Pertumbuhan kinerja ini didorong oleh pemyaluran kredit dan pembiayaan yang tumbuh cukup tinggi, khususnya di sektor yang menjadi kompetensi utama perseroan.

"Lalu adanya kebijakan pemerintah antara lain program PEN baik dalam penempatan dana, subsidi  bunga, program restrukturisasi kredit, KUR, FLPP juga menjadi  pendorong dalam pertumbuhan kinerja BSB di tahun 2020," kata Antonius Prabowo Direktur Bank BSB kepada Kontan.co.id, Senin (15/2).

Pembiayaan BSB tercatat meningkat 5,86% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2019, bank ini mengucurkan kredit senilai Rp16,57 triliun dan meraup laba bersih sebesar Rp 363 miliar. 

Tahun ini, BSB menargetkan kredit dan pembiayaan tumbuh 9,69%, pembiayaan 11,48%, aset meningkat 12,27% dan laba naik sekitar 4,5%-5%. 

Baca Juga: BI ingin bank transparan umumkan bunga kredit, apa kata bankir?

Antonius bilang, BSB optimistis dalam mencapai target yang telah ditetapkan sejalan dengan membaiknya  perekonomian nasional dengan proyeksi 4,5%-5,5%, pemerintah melanjutkan program PEN pada APBD 2021, implementasi UU Cipta Kerja, konsumsi RT yang mulai membaik  serta dijalankannya program vaksinasi Covid-19.

BSB akan mengoptimalkan pangsa pasar penyaluran kredit baik konsumtif dan produktif. Selain itu BSB juga akan terus mengembangkan dan mengoptimalkan  berbagai produk dan layanan digital. 

Perseroan telah mendapatkan dana PEN Rp 400 miliar, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp 550 miliar dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) senilai Rp 182 miliar. Dana pemerintah tersebut bakal membantu mendorong pertumbuhan kredit tahun ini. 

BPD Kalimantan Selatan (Bank Kalsel) juga mencatatkan kinerja positif. Bank ini membukukan laba setelah pajak sebesar Rp 196,5 miliar tahun 2020, meningkat 23,04% dari laba tahun 2019.

Aset Bank Kalsel juga tumbuh sebesar 6,43 % yoy menjadi Rp 14,85 triliun sejalan dengan peningkatan kredit dan pembiayaan sebesar 7,13% menjadi Rp 11,19 triliun serta pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 9,57% menjadi Rp 12,02 triliun.

Kredit produktif yang meliputi kredit modal kerja dan kredit investasi menyumbang sekitar 46,22% terhadap total kredit Bank Kalsel. Total kredit produktif mencapai Rp 5,17 triliun atau naik 3,82% dibandingkan tahun 2019.

"Walau banyak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi yang tidak menentu sebagai akibat dari Pandemi Covid-19, kondisi kinerja keuangan Bank Kalsel tahun 2020 tetap mampu bertumbuh positif dan memperoleh hasil yang cukup bagus," kata Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin.

Tahun ini, Bank Kalsel optimistis bisa tumbuh lebih baik lagi dengan menargetkan aset meningkat 8,41%, DPK tumbuh 9,71%, kredit 6,5% dan laba diproyeksikan tumbuh 9,43%.

Untuk mencapai target tersebut, Bank Kalsel akan mengusung tiga strategi  yakni mengoptimalkan pendapatan untuk dapat mempertahankan rentabilitas dalam kondisi wajar, melakukan efisiensi biaya berdasarkan skala prioritas, dan menjaga kualitas kredit.

Baca Juga: Siap Hadapi Bersama Tantangan 2021, Bank Mandiri Mantapkan Sinergi dengan BPD

Sementara, kinerja Bank Sumut mengalami perlambatan. Syahdan Siregar Sekretaris Perusahaan Bank Sumut mengatakan, laba yang dibukukan tahun lalu hanya Rp 515 miliar, turun 5,3% dari tahun 2019 yang meraup laba bersih senilai Rp 544,7 miliar. 

Outstanding kredit bank ini tercatat stabil dimana akhir tahun 2020 tercatat sebesar Rp 23,6 triliun. Namun, aset perseroan tumbuh 5,6% jadi Rp 33,5 triliun seiring pertumbuhan DPK sebesar 7% menjadi Rp 26,9 triliun.

Bank Sumut akan fokus meningkatkan market share kredit di Sumatra Utara menjadi 75 % tahun ini. Perseroan juga bakal  ikut mendukung program pemerintah  dalam rangka 

Meningkatkan layanan digitalisasi untuk memudahkan nasabah bertransaksi melalui aplikasi mobile. 

Selanjutnya: 27 Bank swasta nasional tercatat masih memiliki modal inti di bawah Rp 2 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×