kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Targetkan punya 5.000 peminjam dari kalangan pelajar, begini strategi Pintek


Jumat, 13 Desember 2019 / 18:48 WIB
Targetkan punya 5.000 peminjam dari kalangan pelajar, begini strategi Pintek
ILUSTRASI. Presiden Direktur PT Pinduit Teknologi Indonesia Tommy Yuwono (kiri) bersama Direktur Loan Fainsilber (kanan) memperkenalkan new branding Pinduit di Jakarta, Kamis (24/1). PT Pinduit teknologi Indonesia merupakan perusahaan berbasis financial techmology (


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pinduit Teknologi Indonesia (Pintek) berhasil menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 27 miliar hingga Desember 2019. Pinjaman tersebut diberikan kepada sekitar 1700 pelajar di 25 provinsi di Indonesia.

Dari keseluruhan pinjaman yang diberikan, rasio pinjaman bermasalah Pintek berada pada angka 0,1% dari total seluruh peminjaman.

Baca Juga: PPATK tengah mengkaji aturan wajib lapor bagi pengusaha fintech dan uang kripto

Direktur Pintek, Tommy Yuwono mengatakan pihaknya tidak memiliki target pembiayaan untuk tahun 2020. Namun Pintek memiliki target borrowers minimal sebanyak 5.000 pelajar.

“Kami tidak punya target secara nominal. Tapi kami lebih ke target manusianya atau berapa pelajar yang kita berikan dana. Kami menargetkan untuk memberi pinjaman kepada minimum 5.000 pelajar,” Tutur Tommy di Jakarta, Jumat (13/12).

Pintek memiliki dua strategi untuk mencapai target borrowers pada tahun 2020. Pertama, Pintek akan merambah pada institusi pendidikan syariah. Pintek juga berencana untuk memberikan pinjaman pendidikan syariah.

“Kami juga lagi proses, jadi belum launching dan masih menunggu izin dari OJK. Karena kami melihat background industri pendidikan kan ada tiga macam, swasta, negeri, dan keagamaan,” Jelas Tommy.

Baca Juga: BCA Flazz catatkan pertumbuhan dalam maraknya Fintech

Rencana kedua adalah, perluasan segmen pasar dengan cara membuka kesempatan peminjaman kepada institusi pendidikan.

“Kami sedang proses mendapatkan izin dari OJK agar kami dapat memberikan pendaan juga untuk kampus-kampus. Mereka kan butuh pengembangan, renovasi, sarana dan prasarana.” Tandas Tommy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×