Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kinerja perolehan premi asuransi jiwa tahun lalu hanya tumbuh 5,8%, jauh dibandingkan asuransi umum yang tumbuh di atas 18%.
Kondisi tersebut diperkirakan tahun ini akan berbalik. Salah satu faktornya adalah kinerja pasar modal yang menurun, membuat masyarakat berbondong-bondong membeli produk asuransi berbasis investasi (unitlink), karena harganya yang jatuh atau murah.
“Sebanyak 55% dari total premi industri asuransi jiwa itu di unitlink. Dengan kondisi unitlink saat ini, saya kira, masyarakat justru melihat kesempatan untuk membeli unitlink, karena harganya miring dan masyarakat melihat potensinya bakal naik,” kata Karnoto Mohamad, Direktur Biro Riset Infobank, kemarin.
Oleh karenanya Karnoto memprediksi, kemungkinan tahun ini pertumbuhan premi asuransi jiwa akan lebih tinggi ketimbang asuransi umum. “Saya kira industri asuransi jiwa bisa tumbuh 10%. Dan asuransi umum tumbuh 15%, atau lebih rendah dari tahun lalu,” ujarnya.
Melambatnya pertumbuhan asuransi umum dikarenakan asuransi jenis ini tengah dihujani berbagai aturan. Seperti tarif premi asuransi properti dan kendaraan bermotor hingga aturan permodalan minimum. Saat ini ada 11 perusahaan asuransi umum yang masih bermodal di bawah Rp 100 miliar.
Berdasarkan rating 123 Asuransi yang dilakukan oleh Infobank, ada 12 perusahaan asuransi jiwa yang mengalami penurunan pendapatan premi. Sementara untuk asuransi umum, dari total 78 perusahaan, ada 9 asuransi yang preminya turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News