kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tekan biaya dana, bank mulai kurangi ketergantungan deposito


Selasa, 09 Juni 2020 / 20:53 WIB
Tekan biaya dana, bank mulai kurangi ketergantungan deposito
ILUSTRASI. Teller Bank Mandiri dengan mengenakan pakaian adat kebaya sedang melayani nasabah di salah satu kantor cabang di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (21/4). Penggunaan pakaian adat ini menjadi simbol peringatan Hari Kartini yang dilakukan karyawan B


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, mayoritas perbankan mulai fokus menggenjot pertumbuhan dana murah sebagai langkah untuk menekan biaya dana atau cost of fund (CoF). Akibatnya, pertumbuhan dana mahal seperti deposito pun terus mengalami perlambatan.

Merujuk pada analisis uang beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI) per April 2020 tercatat deposito baru tumbuh 2,4% secara year on year (yoy) menjadi Rp 2.541,1 triliun.

Posisi ini juga melambat dibanding periode Maret 2020 yang sempat naik 2,5% yoy. Pun, bila dihitung secara month on month (mom) deposito perbankan sudah menyusut sekitar 0,58%.

Baca Juga: Iming-iming margin bunga 3% buat bank jangkar

Berdasarkan analisa bank sentral, perlambatan deposito ini terutama terjadi di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Adapun, perlambatan tersebut menurut BI sejalan dengan tren penurunan suku bunga deposito di perbankan.

Nah, sebaliknya pertumbuhan dana murah alias tabungan dan giro justru signifikan. Pada bulan April 2020 masing-masing giro dan tabungan masih tumbuh sebesar 16,5% yoy dan 10,2% yoy.

Sejumlah bankir pun berpendapat langkah peningkatan dana murah alias current account and saving account (CASA) memang sedang menjadi prioritas. PT Bank Mandiri Tbk misalnya yang sudah sejak lalu berupaya untuk menggenjot rasio CASA, sesuai dengan rencana jangka menengah perseroan untuk mencapai posisi 70% di tahun 2024.

Data terbaru di Bank Mandiri menunjukkan dana murah sudah tumbuh 16,9% yoy menjadi Rp 603,71 triliun per Maret 2020. Hal ini ditopang utamanya dari giro yang melesat 36,8% yoy menjadi Rp 253,233 triliun serta tabungan yang tumbuh 5,8% yoy menjadi Rp 350,48 triliun.

Tetapi sebaliknya, deposito justru tumbuh tidak terlalu besar alias hanya naik 8,5% yoy dari Rp 311,28 triliun menjadi Rp 337,62 triliun per kuartal I 2020.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi pun mengamini kalau saat ini pihaknya sedang berusaha mengurangi beban bunga dalam rangka menjaga CoF.

"Kami lebih fokus meningkatkan dana murah dibanding dana mahal. Satu dan lain hal juga mengantisipasi penurunan ekspansi kredit agar CoF lebiht terjaga," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/6).



TERBARU

[X]
×