Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-day reverse repo rate (7DRR) sebanyak 25 basis poin (bps) pada akhir Mei 2018. Sejumlah bankir menilai, kenaikan suku bunga acuan tersebut akan berimbas terhadap kenaikan biaya dana alias cost of fund (CoF) bank lantaran bunga simpanan akan meningkat.
Direktur Konsumer PT Bank Tabungan Negara (BTN) Budi Satria mengatakan, dalam pengkajian yang telah dilakukan BTN pihaknya paling tidak akan menaikkan suku bunga simpanan sebanyak 25 bps. Jumlah tersebut sudah mengikuti besaran kenaikan suku bunga acuan.
Adapun, guna menekan biaya dana agar tak tambah tinggi, BTN akan mengupayakan peningkatan dana murah atau current account and saving account (CASA). Menurutnya, sampai saat ini posisi CASA perseroan masih di level 48%.
"Biaya dana kami masih cukup tinggi di 5%. Makanya kami mau tingkatkan CASA paling tidak di batas idealnya, tahun ini minimal CASA bisa 50% terutama didorong dari pertumbuhan tabungan," ujarnya di Jakarta, Senin (4/6). Lebih lanjut, bank spesialis kredit perumahan ini menuturkan pihaknya menarget CoF mampu berada di posisi 4,5% pada akhir tahun 2018.
Sebagai upaya mendorong CASA, Budi menyebut BTN telah berhasil mencatatkan kenaikan signifikan dari segi dana tabungan. Sampai April 2018, bank bersandi emiten BBTN ini mencatatkan penghimpunan tabungan naik 43,28% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 43,04 triliun dari posisi bulan April tahun sebelumnya Rp 30,04 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News