kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tekan biaya operasional, CIMB Niaga Auto Finance pilih kembangkan kanal digital


Kamis, 09 Juli 2020 / 21:04 WIB
Tekan biaya operasional, CIMB Niaga Auto Finance pilih kembangkan kanal digital
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah CIMB Niaga Finance di Jakarta, Senin (6/4).


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi, beban operasional perusahaan pembiayaan turut meningkat. Pasalnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per April 2020 beban operasional perusahaan multifinance mencapai Rp 32,868 miliar. Padahal, jika mengacu periode yang sama tahun lalu, beban operasional hanya Rp 28,834 miliar.

Menanggapi hal itu, Presiden Direktur PT CIMB Niaga Finance (CNAF) Ristiawan Suherman menyebutkan, salah satu upaya menekan tingginya biaya operasional ialah mendorong penggunaan digitalisasi dan automasi.

Baca Juga: Siap meluncur, bank digital bakal membidik segmen ritel dan UMKM

Ia bilang melalui CNAF Mobile, dapat membantu mengurangi penurunan biaya operasional, sekaligus memudahkan karyawan dalam menjalankan kegiatannya. Untuk diketahui, saat ini penggunaan CNAF Mobile telah mencapai 100%, oleh sebabnya proses improvement turut berdampak terhadap penurunan biaya dari general affair yang saat ini merupakan salah satu pos tertinggi dalam keseluruhan biaya perusahaan.

“Jika berkaca pada tahun 2019, beban operasional mencapai Rp 370 miliar. Tercatat, beban terbesar ada di pos beban umum juga administrasi. Namun, untuk sementara biaya operasional kita perbaiki di bawah 55%. Sehingga, kami yakin dengan meneruskan strategi digitalisasi dan automasi di seluruh lini, biaya operasional bisa terus diperbaiki agar ke depan biaya perusahaan bisa lebih sehat,” ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id Kamis, (9/7).

Sebelumnya, untuk menekan biaya operasional PT Mandiri Tunas Finance (MTF) memilih untuk melakukan efisiensi, serta fokus pada aktivitas yang memberi nilai tambah terhadap perusahaan.

Disamping itu, Direktur Keuangan MTF Armendra menyebutkan, pihaknya juga melakukan reschedule terhadap beberapa inovasi yang rencananya akan dilakukan pada tahun depan. Oleh sebabnya, perusahaan memilih untuk fokus menggenjot digitalisasi dalam bisnis, sekaligus akuisisi sebagai bentuk kesiapan new normal.

Baca Juga: Bertransformasi, Bank Jago siapkan strategi digital

"Tahun lalu biaya operasional perusahaan mencapai Rp 935 miliar. Namun, sampai saat ini kami berupaya untuk menekannya menjadi 17%. Beberapa upaya telah kami lakukan seperti meniadakan perjalanan dinas. Oleh sebabnya, dalam situasi sulit saat ini kami mengambil kebijakan untuk melakukan segala pekerjaan melalui kanal digital," jelas Armendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×