kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tembus Rp 790,5 triliun, penyaluran kredit Bank Mandiri tumbuh 12,4% di kuartal I


Senin, 29 April 2019 / 20:59 WIB
Tembus Rp 790,5 triliun, penyaluran kredit Bank Mandiri tumbuh 12,4% di kuartal I


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal I 2019, PT Bank Mandiri (BMRI, anggota indeks Kompas100) berhasil meraih laba bersih Rp 7,2 triliun, tumbuh 23,4% (yoy) dibandingkan posisi kuartal I 2018 yang senilai Rp 5,9 triliun. Pertumbuhan laba yang signifikan ini ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 12,4% (yoy) menjadi Rp 790,5 triliun hingga akhir Maret 2019.

“Dari total penyaluran kredit tersebut, penyaluran kredit produktif tercatat sebesar Rp 522,6 triliun atau 76,3% dari portofolio kredit bank only. Rinciannya, kredit modal kerja (bank only) sebesar Rp 295,8 triliun atau tumbuh 7,0% (yoy) dan kredit investasi mencapai Rp 226,7 triliun, naik 13,6% (yoy),” kata Direktur Manajemen Resiko Ahmad Siddik Badruddin saat paparan kinerja kuartal 1/2019 di Jakarta, Senin (29/4).

Siddik menambahkan laju kredit perseroan juga ditopang oleh segmen kredit korporasi yang memiliki pertumbuhan mencapai 17,9% (yoy) dengan realisasi mencapai Rp 301,9 triliun.

Dari segmen ini, sektor industri infrastruktur menyumbang kontribusi paling besar. Tercatat hingga Maret 2019, perseroan berhasil menyalurkan kredit infrastruktur senilai Rp 177,8 triliun dengan pertumbuhan 29,5% (yoy). Subsektor infrastruktur jalan memiliki pertumbuhan yang paling signifikan sebesar 81% (yoy) mencapai Rp 17,7 triliun.

“Tak hanya secara individu, komitmen kami dalam mendukung percepatan penyediaan infrastruktur ini juga telah direalisasikan melalui kerjasama sindikasi pembiayaan dengan lembaga keuangan lain. Tercatat, hingga Maret 2019, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sindikasi sebesar Rp 66,7 triliun atau secara tahunan berhasil tumbuh 37,6%” sambung Siddik.

Selain segmen korporasi, UMKM juga jadi penopang pertumbuhan kredit perseroan. tercatat kredit segmen mikro tumbuh 24,4% (yoy) menjadi Rp 106,5 triliun, sedangkan segmen UKM tumbuh 8% (yoy) menjadi Rp 55,1 triliun.

“Yang paling menggemberikan adalah segmen SME kami yang sudah mengalami positive growth. Ini juga merupakan salah satu upaya konsolidasi berkesinambungan, di mana dua tahun lalu segmen SME ini tumbuh negatif. Kondisi tersebut menunjukakn pertumbuhan kredit kami sudah on track,” kata Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Hery Gunardi dalam kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×