kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Likuiditas ketat, Bank Mandiri siap perang bunga deposito


Senin, 29 April 2019 / 19:21 WIB
Likuiditas ketat, Bank Mandiri siap perang bunga deposito


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Keuangan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) Panji Irawan menyatakan tahun ini perseroan akan mulai ikut bersaing dalam meningkatkan suku bunga deposito alias special rate. perang suku bunga dilakukan bank berlogo emas ini lantaran kondisi likuiditas perbankan yang dinilai masih ketat.

“Tendensi suku bunga pasar masih akan meningkat mengingat likuiditas yang juga diprediksi masih akan ketat. makanya meski tahun lalu kami tidak menggunakan strategi ini, mulai tahun ini apa boleh buat? kami dengan likuiditas yang ketat pendanaan memang mesti didapat dengan special rate,” kata Panji dalam paparan kinerja kuartal 1/2019 di Jakarta, Senin (29/4).

Maklum sepanjang kuartal 1/2019 pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) bank berlogo pita emas ini cuma tumbuh 7,6% (yoy) mencapai Rp 827,8 triliun dibandingkan posisi kuartal 1/2018 sebesar Rp 769,3 triliun.

Pertumbuhan DPK tersebut jauh berada di bawah pertumbuhan kredit perseroan yang pada periode serupa mencapai 12,4% dengan realisasi penyaluran Rp 790,5 triliun. “Sudah kita naikan special rate tapi tidak jor-joran, yang lazim saja mengikuti pasar,” kata Pandji.

Di sisi lain, komposisi dana murah alias current account and saving account (CASA) pada kuartal 1/2019 juga memang mengalami penurunan menjadi Rp 62,3% atau setara Rp 516,4 triliun dari total DPK. Sementara pada kuartal 1/2018 radio CASA perseroan sebesar 64,61% atau setara Rp 497,1 triliun.

Soal ini, Panji menjelaskan bahwa pada kuartal 1/2019 terjadi peralihan dana giro valas ke deposito valas. Giro valas perseroan tercatat menurun 14,0% (yoy) menjadi Rp 52,8 triliun dibandingkan posisi kuartal 1/2018 senilai Rp61,4 triliun. Sebaliknya, deposito valas Bank Mandiri mencapai Rp 50,6 triliun pada akhir Maret 2019, atau tumbuh 96,1% (yoy) dibandingkan kuartal 1/2018 senilai Rp 25,8 triliun.

“Penurunan giro valas ini seasonal, ada dana yang dipakai untuk transaksi nasabah dan biasanya akan kembali lagi. Di sisi lain, ada shifting dari giro valas ke deposito valas oleh beberapa nasabah,” jelas Panji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×