Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah rapat umum pemegang medium term notes (MTN) PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) pada Rabu (23/5) tidak menemukan titik temu, perwakilan investor sore ini bertemu dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam rapat hari ini, ada sekitar 100 orang sebagai investor pemegang SNP Finance. Lalu di utus dua orang perwakilan untuk bertemu regulator tersebut. Andi Tenri Moeis selaku kuasa hukum salah satu pemegang MTN SNP Finance yakni Eveline Liauw mengatakan, pihaknya sangat kecewa dengan hasil rapat hari ini. Ia menduga, ada tindakan yang tidak benar terhadap kasus gagal bayar ini.
Ia pun mempertanyakan berbagai pihak di antaranya Bank Negara Indonesia sebagai agen pemantau dan agen jaminan juga regulator yakni OJK. "Kami sekarang pertanyakan di mana pengawasannya. Sekarang begini, pada April MTN itu baik-baik saja bagus tapi kok Mei sudah terjadi begini. Di mana warning sistemnya," kata Andi saat ditemui usai rapat di Gedung BNI Jakarta, Rabu (23/5).
Saat bertemu dengan OJK sore ini, ia sudah menampung keinginan dari investor yang dirugikan. Pada intinya, investor ingin dijelaskan secara betul-betul di mana akar permasalahannya.
Bisa saja kata dia, laporan keuangan yang diaudited oleh Deloitte itu tidak benar, atau bisa juga analisa kondisi keuangan yang diperlihatkan di Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tidak sesuai.
"Kami ingin crosscheck semua sore ini ke OJK, sama tidak laporannya, betul tidak aset yang dimiliki itu. Ke mana uang investor selama ini," kata Andi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News