kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45845,50   -13,12   -1.53%
  • EMAS1.342.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terapkan ESG, Bank Mandiri Kelola 250 Ton Sampah Jadi Energi Terbarukan


Rabu, 26 Juli 2023 / 14:54 WIB
Terapkan ESG, Bank Mandiri Kelola 250 Ton Sampah Jadi Energi Terbarukan


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - Bank Mandiri terus menunjukkan keseriusannya dalam mendukung pemerintah mewujudkan Net Zero Emission (NZE) 2060 melalui berbagai aksi nyata. Salah satu wujud nyata komitmen Bank Mandiri adalah berkolaborasi dengan Greeneration Foundation dalam pengelolaan sampah berkelanjutan melalui program “Waste to Energy” di Dusun Pancer, Banyuwangi, Jawa Timur.

Inisiatif ini menjadi bagian dari kontribusi Bank Mandiri mengurangi timbulan sampah di Indonesia. Jika tak dikelola dengan baik, sampah bisa meningkatkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), menimbulkan pencemaran lingkungan, membahayakan kesehatan, hingga berdampak pada perekonomian daerah.

“Selain bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kami kepada lingkungan, program ‘Waste to Energy’ juga memiliki tujuan untuk membangun pariwisata berkelanjutan, pengelolaan sampah bertanggung jawab, serta pemberdayaan masyarakat,” ujar Diwangkoro A Ratam selaku VP CSR Center Department Bnak Mandiri.

Oleh karena itu, sebagai perusahaan yang konsisten menerapkan prinsip-prinsip Environment, Social and Governance (ESG), Bank Mandiri mendorong penuh upaya pengelolaan sampah berkelanjutan. Kegiatan tersebut juga sejalan dengan Sustainability Development Goals (SDGs) poin ke-12, yakni memastikan konsumsi dan produksi berkelanjutan.

Jika melihat dari aspek Environment, lanjut Diwangkoro, pengelolaan sampah jelas dapat mengatasi masalah lingkungan dan mengurangi emisi. Pasalnya, sampah yang tidak dikelola dan menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan menjadi gas metana yang jauh lebih berbahaya dibanding karbon dioksida (CO2).

Sementara dari aspek Social, dapat menciptakan lapangan pekerjaan, membangun awareness serta mengedukasi masyarakat. Pengelolaan sampah yang dilakukan sesuai peraturan pemerintah dapat membantu mewujudkan target pemerintah mencapai Indonesia Bersih Sampah 2025, melalui pengurangan sampah sebesar 30% serta penanganan sampah sebesar 70%.

Sedangkan untuk aspek Governance atau tata kelola, kegiatan tersebut merupakan kolaborasi Bank Mandiri dengan masyarakat lokal dalam bentuk community relation. “Kami berharap kegiatan yang melibatkan masyarakat ini dapat memberikan manfaat yang dikembalikan ke masyarakat,” ujar Diwangkoro.

Pendiri Greeneration Foundation Mohamad Bijaksana Junerosano menjelaskan, pengelolaan sampah berkelanjutan tak bisa dikerjakan sendiri. Pemerintah, investor, stakeholder, maupun masyarakat perlu bekerja sama untuk meminimalkan sampah, emisi, serta energi yang terbuang seoptimal mungkin.

“Inilah pentingnya kolaborasi dari berbagai sektor, termasuk perbankan, di mana perbankan nantinya bisa memberikan contoh bahwasanya mereka mengikuti program pemerintah dalam memastikan pengelolaan sampah dilakukan secara baik dan benar,” ungkap pria yang juga menjadi CEO dan Founder Waste4Change tersebut.

Waste to Energy

Bergulir sejak 2022, program EcoRangerWaste to Energy” mendorong konsep pariwisata berkelanjutan melalui pengelolaan sampah terpadu serta pendekatan pemberdayaan komunitas. “Waste to Energy” sendiri merupakan proses pengolahan sampah organik menjadi biogas atau sumber energi terbarukan yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Sampah dari kawasan destinasi wisata dan pemukiman di Dusun Pancer akan dipilah terlebih dahulu, yaitu sampah organik, anorganik, dan residu. Sampah organik nantinya akan diolah menjadi biogas, kompos, budidaya Black Soldier Fly (BSF), dan bio-slurry, sedangkan sampah anorganik akan dikirim ke recycling centre. Residu atau sampah yang tidak bisa didaur ulang akan diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi.

Dari 250.000 kg sampah yang dikelola Bank Mandiri dan Greeneration pada periode April 2022-Maret 2023, emisi karbon yang tereduksi sebanyak 235.000 metric kg CO2e. Adapun dampak nyata lainnya dari program ini yaitu pembangunan satu instalasi BSF, sepuluh instalasi biogas, 300 KK warga diedukasi pengelolaan sampah, serta lebih dari 90 acara terselenggara mulai dari Beach Clean Up hingga Eco Ranger Academy yang melibatkan lebih dari 2.000 partisipan.

Ke depan, pengelolaan sampah akan menjadi salah satu green industry yang mempunyai potensi cukup besar dalam penerapan green economy sehingga dapat mensejahterakan masyarakat sekaligus mengurangi risiko lingkungan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×