kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tercoreng pemain nakal, multifinance revisi target pertumbuhan


Minggu, 16 September 2018 / 17:55 WIB
Tercoreng pemain nakal, multifinance revisi target pertumbuhan
ILUSTRASI. Penjualan mobil seken


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan industri pembiayaan hingga tujuh bulan pertama tahun ini tak secepat yang diharapkan. Dengan kondisi ini, proyeksi pertumbuhan sampai akhir tahun nanti pun akan dievaluasi kembali.

Mengacu pada data Otoritasa Jasa Keuangan (OJK), hingga bulan Juli 2018 nilai outstanding pembiayaan yang dimiliki pelaku usaha multifinance berada di angka Rp 429,02 triliun. Jumlah ini meningkat 5,5% dibanding periode yang sama di tahun kemarin.

Meski mengalami kenaikan, namun besarannya masih terpaut cukup jauh dari target awal yang dipasang pelaku industri. Di mana sebelumnya, sepanjang tahun ini pertumbuhan sektor industri ini diperkirakan bisa menyentuh angka 8%.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyebut pertumbuhan yang masih di bawah ekspektasi ini adalah buah dari segelintir multifinance nakal yang berimbas pada pemain lain. Khususnya terkait kepercayaan dari perbankan sebagai sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.

Karena beberapa beberapa kasus multifinance yang muncul, Suwandi bilang pihak perbankan jadi lebih berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman kepada perusahaan pembiayaan. Termasuk bagi perusahaan pembiayaan yang mayoritas dalam kondisi sehat dan menjalankan bisnis secara prudent.

Hasilnya, kondisi likuiditas pun akhirya menjadi seret. "Sehingga penyaluran pembiayaan dari pemain lain jadi tidak bisa optimal," kata dia belum lama ini.

Melihat kondisi seperti ini, asosiasi pun mulai melihat potensi pertumbuhan multifinance tahun ini dengan lebih realistis. Ia mengaku sulit untuk bisa mengejar target pertumbuhan yang dipasang sebelumnya.

Karena itu pihaknya bakal menghitung ulang prospek pertumbuhan sektor industri ini hingga tutup tahun nanti. "Mungkin akan berada di kisaran 6% sampai 7%," ungkapnya.

Ia menambahkan potensi pasar untuk digarap multifinance sebenarnya masih positif di tahun ini. Salah satunya dari sisi daya beli masyarakat yang sejauh ini masih cukup terjaga, termasuk untuk pembelian produk otomotif yang masih jadi tulang punggung bisnis multifinance.

Dengan tren pertumbuhan ekonomi nasional sejauh ini, ia optimis daya beli konsumen masih dalam keadaan yang baik. Dus, kinerja pelaku usaha multifinance pun setidaknya masih bisa mencetak pertumbuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×