kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak bencana gempa Palu, FIF Grup fokus perkuat tim internal


Rabu, 03 Oktober 2018 / 19:53 WIB
Terdampak bencana gempa Palu, FIF Grup fokus perkuat tim internal
ILUSTRASI. CEO FIF Group Margono Tanuwijaya (kanan)


Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan milik Grup Astra PT Federal International Finance (FIF) fokus mencari karyawan yang terdampak bencana tsunami di Palu dan sekitarnya.

Hal ini disampaikan oleh Chief Corporate Communication & EHSSR Grup Astra Yulian Warman saat ditemu secara langsung di Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (3/10).

“Untuk bencana alam di Palu, data-data terkait belum dapat kita keluarkan. Karena hingga saat ini kita masih fokus menguatkan internal, karyawan kami yang ada di sana ada sekitar 240,” katanya kepada Kontan.co.id

Menurutnya, langkah perusahaan saat ini adalah melakukan penguatan secara internal untuk selanjutnya bisa menjalankan operasional perusahaan.

“Untuk saat ini kami masih fokus mencari karyawan FIF Grup, apakah mereka selamat atau tidak. Karena ada beberapa karyawan yang belum ditemukan. Sedangkan untuk karawan yang telah ditemukan, perusahaan kirimkan logistik bantuan berupa makanan, minuman, susu, dan obat-obatan. FIF sudah lakukan 5 kali pengiriman logistik bantuan untuk korban bencana alam di Palu,” ungkapnya.

Yulian juga tak menampik akan ada dampak meningkatnya rasio NPF perusahaan yang masih belum dilakukan kalkulasi.

“Tapi ini belum bisa kami hitung. Namun, melihat bencana sebelumnya di Lombok, tidak terlalu signifikan dampaknya terhadap NPF perusahaan,” katanya.

Untuk bencana tsunami yang terjadi di Palu dan sekitarnya, Yulian bilang akan memberikan kesempatan bagi pelanggan untuk melakukan pemulihan.

“Kita akan lakukan rescheduling dalam waktu 2 bulan untuk memberikan kesempatan pelanggan melakukan pemulihan,” pungkasnya.

Menurutnya, tenggat waktu pelanggan untuk menunda pembayaran akan digunakan sebagai alat ukur sementara untuk menilai berapa lama waktu pemulihan yang diperlukan pelanggan terdampak bencana alam.

“Kita lihat kondisi selama dua bulan itu untuk menentukan langkah pengambilan keputusan kedepannya, apakah akan kita perpanjang waktu penundaan bayar atau tidak, ada kriteria penilaian atau SOP (Standard Operating Procedure) di situ,” pungkasnya.

Ia juga menambahkan, selain itu FIF Group juga terbuka untuk memberikan kelonggaran bagi pelanggan terdampak bencana alam.

“Berkaca pada bencana sebelumnya di Lombok, kita juga masih terbuka untuk pelanggan terdampak bencana yang merasa keberatan dengan tagihannya jika mereka ingin mengajukan penundaan pembayaran dengan hal-hal yang kami pertimbangkan,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×