kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Danai pembiayaan baru, FIF Group terbitkan obligasi senilai Rp 1,3 triliun


Minggu, 23 September 2018 / 15:13 WIB
Danai pembiayaan baru, FIF Group terbitkan obligasi senilai Rp 1,3 triliun
ILUSTRASI. CEO FIF Group Margono Tanuwijaya (kanan)


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menuju tutup tahun, PT Federal International Finance (FIF) Group merilis surat utang senilai Rp 1,3 triliun.

Merujuk keterbukaan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), penerbitan tersebut merupakan obligasi berkelanjutan III Federal International Finance Tahap IV tahun 2018 yang terbagi ke dalam dua seri. Pertama, seri A dengan nilai pokok Rp 639,26 miliar menawarkan kupon tetap 7,50% p.a dengan tenor 370 hari yang akan jatuh tempo pada 5 Oktober 2019.

Kedua, seri B dengan nilai pokok sebesar Rp 661,18 miliar. Efek ini memberikan kupon tetap 8,75% p.a dengan tenor 36 bulan dan akan jatuh tempo pada 25 September 2021. Surat utang ini didistribusikan secara elektronik pada 25 September 2018 dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sshari setelahnya pada 26 September 2018.

Direktur FIF Group Hugeng Gozali mengatakan, dana yang didapat dari penerbitan surat utang ini akan digunakan  untuk menyalurkan pembiayaan baru, baik motor baru maupun bekas. Untuk pelunasan obligasi yang jatuh tempo, FIF Group selalu menggunakan dana internal hasil penagihan.

"Karena cash inflow dari collection yang diperoleh FIF Group sangat kuat, setiap bulan mencapai Rp 2,5 triliun," kata Hugeng kepada Kontan.co.id, Jumat (21/9).

Jika dihitung, sumber pendanaan FIF Group kata Hugeng akan berimbang baik dari perbankan maupun penerbitan surat utang di pasar modal. Namun sayang, Hugeng tidak berkomentar banyak terkait kondisi pasar obligasi di sisa tahun ini. Adapun penerbitan surat utang ini juga menjadi obligasi terakhir di tahun ini.

Hanya saja, dia menyebut memiliki strategi dalam menghadapi peningkatan cost of fund yang terjadi seperti saat ini. "Kalau di kami, dengan cost of fund yang terus naik, perusahaan akan berupaya menghemat biaya operasional dan lebih berhati hati menyalurkan pembiayaan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×