kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tergiur bisnis e-money, BTN tunggu izin BI


Rabu, 06 Agustus 2014 / 11:20 WIB
Tergiur bisnis e-money, BTN tunggu izin BI
ILUSTRASI. Ilustrasi asuransi keluarga.KONTAN/Muradi/2017/01/19


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Besarnya potensi bisnis uang elektronik atau electronic money (e-money), membuat perbankan ramai-ramai masuk ke bisnis ini. Salah satunya adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Bank yang fokus di kredit perumahan ini rupanya juga tergiur untuk menjajaki pasar e-money.

"Kami sedang dalam proses untuk menggarap bisnis e-money," kata Maryono, Direktur Utama BTN, kemarin (5/8).

Saat ini, BTN masih menunggu izin dari Bank Indonesia (BI) untuk bisa menerbitkan e-money. Rencananya, e-money ini akan digunakan BTN untuk pelayanan kepada nasabah yang ingin menjalankan transaksi dalam jumlah kecil.

Informasi saja, jumlah uang elektronik yang beredar saat ini mengalami penurunan. Namun jika dilihat dari jumlah transaksi dan nilai, justru mengalami kenaikan.

Hingga Juni 2014, uang elektronik yang beredar jumlahnya mencapai 31.598.904 kartu, atau turun 12% dibandingkan Desember 2013 yang mencapai 36.225.373 kartu.

Sedangkan dari sisi volume, hingga Juni 2014, transaksi e-money naik 25% menjadi 15,61 juta dibandingkan akhir 2013 yang 12,22 juta kali transaksi. Lalu dari nilai transaksi naik 33% dibanding Desember 2013 menjadi Rp 331,49 miliar di Juni 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×