kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Tergiur bisnis e-money, BTN tunggu izin BI


Rabu, 06 Agustus 2014 / 11:20 WIB
Tergiur bisnis e-money, BTN tunggu izin BI
ILUSTRASI. Ilustrasi asuransi keluarga.KONTAN/Muradi/2017/01/19


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Besarnya potensi bisnis uang elektronik atau electronic money (e-money), membuat perbankan ramai-ramai masuk ke bisnis ini. Salah satunya adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Bank yang fokus di kredit perumahan ini rupanya juga tergiur untuk menjajaki pasar e-money.

"Kami sedang dalam proses untuk menggarap bisnis e-money," kata Maryono, Direktur Utama BTN, kemarin (5/8).

Saat ini, BTN masih menunggu izin dari Bank Indonesia (BI) untuk bisa menerbitkan e-money. Rencananya, e-money ini akan digunakan BTN untuk pelayanan kepada nasabah yang ingin menjalankan transaksi dalam jumlah kecil.

Informasi saja, jumlah uang elektronik yang beredar saat ini mengalami penurunan. Namun jika dilihat dari jumlah transaksi dan nilai, justru mengalami kenaikan.

Hingga Juni 2014, uang elektronik yang beredar jumlahnya mencapai 31.598.904 kartu, atau turun 12% dibandingkan Desember 2013 yang mencapai 36.225.373 kartu.

Sedangkan dari sisi volume, hingga Juni 2014, transaksi e-money naik 25% menjadi 15,61 juta dibandingkan akhir 2013 yang 12,22 juta kali transaksi. Lalu dari nilai transaksi naik 33% dibanding Desember 2013 menjadi Rp 331,49 miliar di Juni 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×