kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tertekan Beban Bunga, Laba BNI Tetap Naik 4,29% Jadi Rp 14,2 Triliun Per Agustus 2024


Selasa, 24 September 2024 / 10:01 WIB
Tertekan Beban Bunga, Laba BNI Tetap Naik 4,29% Jadi Rp 14,2 Triliun Per Agustus 2024
ILUSTRASI. BNI catat laba bersih di tahun berjalan capai Rp 14,22 triliun hingga Agustus 2024


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tetap mampu mendongkrak kinerja laba bank hingga Agustus 2024. Meskipun, bank masih mengalami tekanan terkait dengan beban bunga yang melonjak pesat.

Mengutip laporan bulanannya per Agustus 2024, emiten berkode BBNI ini mencatatkan laba bersih tahun berjalan senilai Rp 14,22 triliun. Pencapaian tersebut meningkat 4,25% secara tahunan (YoY) dari sebelumnya senilai Rp 13,64 triliun.

Dari sisi pendapatan bunga bersih, sejatinya BNI masih mengalami penurunan secara tahunan. Di mana, pada pos tersebut, bank berlogo 46 ini mencatatkan penurunan pendapatan bunga bersih sekitar 6,82% YoY menjadi Rp 25,56 triliun.

Hal tersebut disebabkan oleh beban bunga BNI sepanjang delapan bulan pertama tahun ini yang naik hingga 29,6% YoY menjadi Rp 16,9 triliun. Ini tak sebanding dengan pendapatan bunga mereka yang hanya tumbuh 4,94% YoY menjadi Rp 42,47 triliun.

Baca Juga: Bank Negara Indonesia (BBNI) Telah Buyback 40,51 Juta Saham, Ini Kata Manajemen

Untungnya, salah satu bank pelat merah ini mampu menurunkan beban impairment atau pencadangan di periode yang sama. Di mana, pada pos tersebut, BNI mencatatkan ada penurunan 26,78% YoY menjadi Rp 4,51 triliun.

Di sisi lain, BNI juga masih mampu mencatatkan peningkatan dari sisi pendapatan berbasis komisi yang tumbuh 3,18% YoY. Dari sebelumnya di Agustus 2023 yang senilai Rp 6,59 triliun dans setahun kemudian menjadi Rp 6,8 triliun.

Dari fungsi intermediasi sendiri, BNI juga telah mengerek penyaluran kredit pada periode tersebut sebesar 8,96% YoY menjadi Rp 710,48 triliun. Meskipun, pertumbuhan kredit tersebut masih di bawah industri yang hanya tumbuh 11,4% YoY.

Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) sendiri, BNI masih mengalami laju pertumbuhan yang cukup lambat dengan hanya tumbuh 3,58% YoY menjadi Rp 745,26 triliun. DPK dalam bentuk giro menjadi yang terbesar dengan nilai mencapai Rp 283,14 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×