Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kinerja CIMB Niaga pada tahun 2015 dipengaruhi oleh ekonomi di kawasan regional dan dunia usaha yang melambat. Pada periode ini, bank dengan sandi saham BNGA cuma punya catatan laba Rp 427,88 miliar, turun 81,74% dari akhir 2014 Rp 2,34 triliun.
Penurunan laba bersih CIMB Niaga terjadi karena adanya kenaikan beban pencadangan sebesar 54,7%. CIMB Niaga telah meningkatkan rasio Loan Loss Coverage (LLC) menjadi 111,53% per 31 Desember 2015 dari 88,78% pada periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan, tahun 2015 adalah tahun yang penuh tantangan bagi CIMB Niaga. Namun demikian, bisnis inti kami terus tumbuh sebagaimana terlihat dari pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang pertumbuhannya dipertahankan dengan kenaikan 6,5%.
Pendapatan operasional CIMB Niaga juga tumbuh sebesar 3,6% didukung oleh adanya kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 6,5%. Hal ini dikarenakan penerapan struktur harga yang tepat meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan pada pendapatan non bunga sebesar 8,6% sebagai akibat dari melambatnya aktivitas pasar treasuri.
Di sisi lain, kredit bruto yang disalurkan CIMB Niaga tercatat flat sebesar Rp 177,36 triliun per 31 Desember 2015.
Tigor menerangkan, catatan itu terkait dengan strategi pertumbuhan yang lebih hati-hati. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit Korporasi memberikan kontribusi terbesar senilai Rp 56,95 triliun (32%), menyusul kredit Konsumer sebesar Rp 51,98 triliun (30%), kredit Komersial sebesar Rp 34,25 triliun (19%) dan selebihnya kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebesar Rp 34,18 triliun (19%).
Jumlah dana pihak ketiga (DPK) CIMB Niaga tercatat sebesar Rp 178,53 triliun, tumbuh 2,2% per 31 Desember 2015 yang diperoleh dari pertumbuhan CASA sebesar 6,6%, dan berdampak positif terhadap rasio CASA CIMB Niaga yang meningkat 194 basis poin menjadi 46,81%. Dengan pencapaian ini, loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga tercatat sebesar 97,98% per akhir Desember 2015, dibandingkan posisi 99,46% pada periode yang sama tahun lalu.
"Tahun 2016, kami akan fokus pada prioritas tahun 2016 yaitu pemilihan aset, pertumbuhan Current Account dan Savings Account (CASA), efisiensi biaya, dan pengelolaan kualitas aset," ujar Tigor dalam keterangannya, Rabu (24/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News