Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit investasi terus mengalir deras di tengah pemulihan ekonomi. Kredit Investasi juga masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit secara industri pada kuartal I/2023.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, penyaluran kredit perbankan pada periode Maret 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 9,93% secara year on year (YoY) menjadi Rp 6.445,5 triliun. Pertumbuhan kredit, ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh 11,40%.
Kenaikan penyaluran kredit juga dirasakan oleh sejumlah perbankan hingga saat ini. Lihat saja, PT Bank Mandiri yang sampai dengan akhir Maret 2023 total kredit investasi Bank Mandiri telah mencapai Rp 410,03 triliun, tumbuh sebesar 8,68% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Dapat kami sampaikan, penyaluran kredit investasi Bank Mandiri terus mencatatkan perbaikan, selaras dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi yang memicu peningkatan permintaan kredit," kata Corporate Secretary, Bank Mandiri Rudi As Aturridha kepada kontan.co.id belum lama ini.
Baca Juga: BRI Sediakan Fitur Optimalisasi Transaksi Valas Lewat BRImo
Rudi menjelaskan, pertumbuhan tersebut salah satunya didukung oleh sektor manufaktur, perdagangan, dan jasa.
Melalui strategi pengembangan dan optimalisasi bisnis, Bank Mandiri optimis sampai dengan akhir tahun 2023 pertumbuhan kredit secara keseluruhan dapat tumbuh di kisaran 10%-12% dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian agar kualitas kredit tetap terjaga di level yang optimal.
"Salah satu strategi yang dilakukan perseroan untuk menjaga pertumbuhan tersebut antara lain melalui pengembangan teknologi dan digitalisasi, penguatan kolaborasi, memaksimalkan potensi ekonomi di wilayah, serta peningkatan kualitas aset dan manajemen risiko," tandas Rudi.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga menyatakan, penyaluran Kredit Investasi di BRI pada kuartal I Tahun 2023 masih on track sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan.
"Seiring dengan pemulihan ekonomi nasional serta dukungan penyelesaian proyek strategis nasional, BRI memproyeksikan untuk tahun ini kredit investasi dapat tumbuh positif dibanding dengan tahun lalu. Mayoritas kredit investasi BRI disalurkan untuk segmen korporasi," ungkap Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto.
Untuk kredit investasi, BRI memiliki strategi pertumbuhan selektif dan terus meningkatkan kualitas aset dengan mengutamakan sektor sektor yang resilien terhadap gejolak ekonomi global serta menyasar sektor yang berdampak/memicu multipler effect seperti infrastruktur, manufaktur dan kelistrikan.
Selain itu, kata Aestika, BRI juga menyasar sektor-sektor bisnis yang menjadi andalan dari realisasi investasi Indonesia di tahun 2023 yang bertumpu pada Industri yang berbasis ekonomi hijau rendah karbon serta transformasi ekonomi dari sector primer industry ke Industri yang berbasis nilai tambah.
"Di samping itu kredit investasi yang dilakukan oleh BRI juga utamanya dapat memberikan multiplier effect yaitu value chain kepada segmen lain utamanya ke SME yang merupakan core business dari BRI," imbuhnya.
Baca Juga: Bank Mandiri Catat Transaksi Super App Livin Capai Rp 968,6 Triliun per April
Adapun, hingga kuartal I/2023 BBRI tercatat telah menyalurkan kredit Rp 1.180,12 triliun, tumbuh 9,7% YoY. Perseroan juga optimis dapat mencapai target penyaluran kredit yang telah ditetapkan pada kisaran 10%-12% pada akhir 2023.
Sementara itu, Direktur Risk Management and Transformation Bank BTN Setiyo Wibowo menyampaikan, kalau di BTN karena sebagian besar terkait properti, maka kredit investasi masih terbatas, karena kebanyakan masih didominasi oleh kredit modal kerja, dan konstruksi.
"Kami nggak ada target khusus untuk kredit investasi, tapi total kredit secara keseluruhan kami harapkan bisa tumbuh 10%-11%," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News