kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tetap Siapkan Uang Tunai Meski Ada QRIS Cross Border


Minggu, 24 November 2024 / 14:09 WIB
Tetap Siapkan Uang Tunai Meski Ada QRIS Cross Border
ILUSTRASI. BI dan beberapa bank sentral di kawasan Asia Tenggara telah mengeluarkan inovasi cross border untuk mempermudah pembayaran.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Enggak perlu bawa uang Baht banyak-banyak. Itu yang muncul pertama kali di pikiran kala Kontan.co.id berangkat ke Bangkok, Thailand, pekan lalu.

Bagaimana tidak, Bank Indonesia (BI) dan beberapa bank sentral di kawasan Asia Tenggara telah mengeluarkan inovasi cross border yang memungkinkan wisatawan hanya perlu men-scan kode QR untuk melakukan pembayaran.

Tentu, ini menjadi angin segar bagi wisatawan. Pasalnya, wisatawan tidak perlu lagi menukarkan mata uang negara tujuan dan mendukung digitalisasi perdagangan.

Bermodalkan informasi tersebut, saya pun hanya berbekal uang tunai senilai 1.500 baht untuk perjalanan selama empat hari tiga malam itu. Toh, kalau kurang, bisa memanfaatkan QR Cross Border.

Baca Juga: Transaksi Digital Dorong Inklusi Keuangan dan Perkembangan Industri Karet

Nyatanya, apa yang ada dalam ekspektasi terkadang tak sesuai dengan realita. Pengalaman pertama mencoba QR cross border berakhir gagal.

Pagi itu, saya berkunjung ke Silom Road, tepatnya di kantor pusat Bangkok Bank. Sebelum mengikuti agenda pertemuan pertama, saya ingin mengisi perut dengan jajan di pedagang kaki lima samping kantor.

Bersama karyawan Bangkok Bank yang juga berniat sama, mata ini tertuju pada pedagang jajanan berupa daging sapi panggang yang pastinya memiliki kode QR  untuk pembayaran atau PromptPay. Tanpa tedeng aling-aling, saya langsung pesan.

Mimpi buruk pun terjadi saat akan melakukan pembayaran senilai 50 baht. Saat itu saya menggunakan akun Bank Permata untuk men-scan QR tersebut dan transaksi gagal.

Baca Juga: Turis Indonesia Belum Bisa Hanya Andalkan QRIS di Malaysia, Singapura dan Thailand

Pikir saya, mungkin akan berhasil jika menggunakan bank lainnya. Nyatanya, notifikasi yang sama pun didapat dan tak kunjung berhasil setelah dicoba ulang.

Tanpa malas berlama-lama, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan uang Baht. Untungnya, saya tak terlalu mengandalkan QR dan siap sedia membawa uang tunai. Itu pengalaman pertama.

Tak mau menyerah, saya mencoba lagi menggunakan QR cross border saat hendak naik BTS Skytrain kala ingin mengunjungi Emporium Bangkok. Kali ini, transaksi pembayaran berhasil.

Baca Juga: Transaksi QRIS Antarnegara Semakin Ramai

Pengalaman berbeda kalau saya mengunjungi sebuah toko 100 Thailand Baht Shop di kawasan Pratunam. Di tempat itu, saya dua kali menggunakan QR PromptPay dengan hasil yang berbeda.

Pertama kali saya mengunjungi toko tersebut, transaksi senilai 225 baht berhasil menggunakan QR PromptPay. Kali kedua kesana, transaksi gagal kembali ditemui.

Mengetahui hal tersebut, Direktur Utama Permata Bank Meliza M. Rusli memang mengamini bahwa tidak semua QR yang tersedia di toko-toko Thailand bisa menerima pembayaran Cross Border. 

Baca Juga: Inovasi QRIS dan Pembayaran Masa Depan

Menurut dia, hal tersebut terletak pada QR yang dimiliki toko-toko tersebut ada yang memang open system atau sebaliknya close system. Ia bilang pembayaran cross border akan bisa dilakukan jika memiliki QR yang open system.

“Pada intinya, kami di Bank Permata ingin membantu nasabah dengan berbagai metode pembayaran. Jadi kami memang ambil bagian untuk ikut QRIS cross border,” ujar Meliza, Kamis (21/11).

Sama halnya dengan Meliza, Presiden Direktur Bangkok Bank Chartsiri Sophonpanich mengungkapkan bahwa cross border sejatinya merupakan inovasi yang membantu wisatawan baik itu warga negara Thailand maupun Indonesia. Di mana, saat ini juga sudah ada di beberapa negara lainnya.

Baca Juga: Perusahaan Switching Yakin Mampu Tumbuh di Tengah Maraknya Layanan BI Fast

“Tentunya ini kami berharap wilayah yang menggunakan Cross Border semakin banyak,” ujarnya.

Pada Juli lalu, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengungkapkan bahwa penggunaan QRIS Cross Border ini tercatat mengalami peningkatan. Terlebih, untuk transaksi inbound yang berarti transaksi dari wisatawan asing di Indonesia. 

Dari sisi wisatawan asal Indonesia yang bepergian ke luar negeri, Fili mencatat transaksi QRIS Cross Border banyak dilakukan di wilayah Thailand yang tumbuh 9% secara bulanan. Sedangkan untuk yang ke Malaysia, penggunaan QRIS Cross Border hanya tumbuh 4%.

Selanjutnya: Harga Minyak Goreng dan Cabai Merah Keriting Kompak Naik di Lampung MInggu (24/11)

Menarik Dibaca: Rekomendasi Warna Cat Dapur yang Bikin Terasa Lebih Mengundang Selera

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×