kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Transaksi Digital Dorong Inklusi Keuangan dan Perkembangan Industri Karet


Rabu, 16 Oktober 2024 / 14:37 WIB
Transaksi Digital Dorong Inklusi Keuangan dan Perkembangan Industri Karet
ILUSTRASI. Posku Lite by TDC, kasir digital


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan transaksi digital di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat, memberikan dampak positif pada berbagai sektor industri, termasuk industri karet.

Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) menilai bahwa digitalisasi, khususnya penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) berperan penting dalam mengurangi ketergantungan pelaku usaha pada transaksi tunai.

Baca Juga: Begini Upaya Sejumlah Dompet Digital Perangi Aktivitas Judi Online

Direktur Eksekutif Gapkindo Erwin Tunas menyampaikan bahwa QRIS membantu meningkatkan inklusi keuangan, terutama bagi petani karet dan usaha kecil yang belum terhubung dengan sistem perbankan tradisional.

“Dengan QRIS, petani dan pelaku usaha dapat menerima pembayaran secara digital, memudahkan transaksi, dan mengurangi penggunaan uang tunai,” jelas Erwin dalam keterangannya Selasa (14/10).

Erwin juga menyoroti bahwa transaksi digital mempermudah perdagangan internasional di industri karet, dengan mengatasi hambatan geografis dan birokrasi.

Transaksi dapat dilakukan lebih cepat dan efisien, sementara penggunaan platform digital memungkinkan pemantauan real-time, yang meningkatkan transparansi harga dan ketersediaan produk.

Baca Juga: Ketergantungan Warga Terhadap QRIS Semakin Tinggi, Sosialisasi Perlu Dimaksimalkan

Selain itu, digitalisasi juga membantu mengurangi waktu penyelesaian pembayaran dan dokumen fisik, sehingga menekan biaya operasional.

Namun, Erwin juga menekankan bahwa peningkatan infrastruktur digital, seperti jaringan internet yang merata, masih diperlukan di wilayah-wilayah penghasil karet.

Selain itu, penting untuk terus meningkatkan keamanan siber untuk melindungi data sensitif.

Edukasi dan pelatihan bagi petani dan pengusaha kecil juga harus diperkuat agar mereka dapat menggunakan teknologi digital dengan aman dan efektif.

Direktur Utama PT Trans Digital Cemerlang (TDC), Indra, menambahkan bahwa QRIS Cross Border, inovasi yang memungkinkan pembayaran lintas negara tanpa menukarkan uang tunai, memberikan kemudahan bagi pengguna.

QRIS Cross Border dapat digunakan di beberapa negara Asia, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Jepang, dan Korea Selatan.

Baca Juga: Asosiasi dan Perusahaan Digital Dorong Aturan Wajib Digitalisasi Transaksi Pembayaran

Indra juga menekankan pentingnya fitur aplikasi digital yang mempermudah pengguna, seperti aplikasi Poskulite yang diluncurkan TDC. Poskulite memungkinkan transaksi cepat dengan QRIS dinamis yang dapat mencegah penipuan.

Fitur lain, seperti pencatatan sistematis dan customer care 24 jam, dirancang untuk meningkatkan kenyamanan pengguna, khususnya pengusaha kecil.

Indra menegaskan bahwa kemudahan dan kecepatan layanan menjadi prioritas dalam mendukung digitalisasi keuangan di Indonesia.

Dengan inovasi dan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri, digitalisasi dapat terus memajukan inklusi keuangan dan memperkuat sektor-sektor strategis seperti industri karet di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×