Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Buana Finance Tbk masih optimis bisnis pembiayaan sepanjang 2020 tumbuh. Perusahaan pembiayaan dengan sandi saham BBLD ini menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan baru Rp 3 triliun. Nilai itu tumbuh 6,5% dibandingkan 2019 sebanyak Rp 2,85 triliun.
Corporate Secretary Buana Finance Ahmad Kaetami menyatakan bahwa perusahaan akan tidak akan merilis obligasi terlebih dahulu. Buana Finance akan mengandalkan pinjaman atau kredit perbankan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan.
Baca Juga: Butuh pendanaan Rp 15 triliun, Mandiri Tunas Finance andalkan pinjaman bank
“Tahun lalu memang ada rencana obligasi (2020) namun sesuai dengan kondisi, ada perubahan untuk belum melakukan obligasi. Lantaran masih cukup pendanaan dari pinjaman bank,” ujar Ahmad kepada Kontan.co.id pada Kamis (5/3).
Lebih lanjut Ahmad menyatakan hingga Januari 2020 pinjaman oustanding bank kepada Buana Finance senilai Rp 3,6 triliun. Adapun ekuitas yang dimiliki oleh Buana Finance sebanyak Rp 1,2 triliun.
Ia menyatakan realisasi pembiayaan di 2019 menurun sekitar 2,7% bila dibandingkan 2018 lalu.
Baca Juga: Mandiri Tunas Finance akan terbitkan obligasi berkelanjutan V pada Juni 2020
Hal itu terjadi lantaran pada 2019 kondisi ekonomi belum stabil. Mulai dari pemilu serta ada pembenahan internal untuk lebih prudent, efektif dan efisien untuk tata kelola operasional perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News